Jumat 16 Feb 2018 19:03 WIB

Mohamed Salah, Ketika Fan Liverpool Ingin Masuk Islam

Fan di Inggris memang kreatif, Kevin Keegan pernah disebut 'Keegan is god'.

Rep: Ali Mansur, Elba Damhuri/ Red: Elba Damhuri
Bek Leicester Harry Magguire menahan bola tendangan Mohamed Salah di Stadion Anfield, Sabtu (30/12)
Foto: Peter Byrne/PA via AP
Bek Leicester Harry Magguire menahan bola tendangan Mohamed Salah di Stadion Anfield, Sabtu (30/12)

REPUBLIKA.CO.ID, Puja-puji terhadap Mohamed Salah memang tidak salah. Pelatih Liverpool Juergen Klopp menyanjung Salah sebagai pemain fantastis dan luar biasa. "Tak ada kata-kata lagi untuk menuliskan dia," kata Klopp.

 

Mantan pemain Liverpool Phil Babb memuji setinggi langit bintang the Reds saat ini Mohamed Salah. Babb mengatakan, sudah lama Liverpool tak memiliki striker setajam Salah.

Menurut sosok yang pernah memperkuat Liverpool dari 1994 sampai 2000 ini, Salah punya kualitas yang sangat diidamkan oleh semua klub di dunia. Babb pun yakin, striker asal Mesir itu layak dihargai dengan banderol 100 juta pound atau setara Rp 1,9 triliun.

"Dengan kehebatannya di lini depan yang dengan fantastis bisa melewati pertahanan lawan sebelum mencetak gol, Salah layak dihargai sangat mahal, 100 juta pound," kata Babb. Nilai 100 juta pound.

Babb pun yakin harga Salah bisa terus meroket sampai bursa musim panas Eropa mendatang. Mantan pesepakbola asal Inggris ini pun tak heran jika nanti klub raksasa kaya raya seperti Real Madrid akan memburu jasa Salah

Salah kini menjelma menjadi idola baru di Liverpool. Pemain yang didatangkan dari AS Roma tampil gemilang dan membawa Liverpool bersaing di papan atas Liga Inggris dan Liga Champions lewat gol-golnya.

Walhasil pemain yang kini mengoleksi 22 gol di Liga Inggris, membuat fan the Reds jatuh hati dan mengelukannya. Mereka memuji pemain bernomor punggung 11 itu melalui chant yang dinyanyikan di berbagai tempat, tidak hanya di dalam stadion saja.

Pujian fan sepak bola di Inggris memang luar biasa. Mereka tidak pernah tanggung-tanggung memuji dan membuat nyanyian-nyanyian maupun ungkapan-ungkapan yang dahsyat. Begitu pun terhadap Salah.

Ada satu potongan video nyanyian yang menjadi viral di dunia maya. Salah satu chant yang dibawakan suporter menyertakan status Salah sebagai seorang Muslim. Dalam liriknya mereka akan 'masuk Islam' jika dan datang ke masjid-masjid jika Salah mencetak gol lagi.

Ini potongan nyanyian untuk Salah dari fan Liverpool:

Mo Salah-lah-lah-lah. Jika dia cukup baik untukmu, dia cukup baik untukku.

Jika dia mencetak beberapa gol lagi, maka aku akan menjadi seorang Muslim juga.

Jika dia cukup baik untukmu, dia cukup baik untukku.

Duduk di Masjid, itulah tempat di mana aku ingin berada.

Puja-puji fan Inggris memang bukan hal baru terhadap idola baru di dunia olahraga dan musik. Saat Kevin Keegan menjadi pelatih Newcastle United pada 2008 prestasi the Toon Army tergolong bagus.

Fan Newcastle pun memuji Keegan sebagai 'tuhan sudah datang', 'Keegan pahlawan kami', 'Keegan adalah tuhan', hingga 'semua cinta kami untuk Keegan'. Tulisan-tulisan dan nyanyian itu muncul pada berbagai situasi, baik di dalam stadion maupun di luar.

Kaos-kaos bertuliskan 'Keegan is God' terjual laris di toko-toko resmi milik Newcastle United. Keegan benar-benar menjadi 'god' kecil di tanah Goerdie untuk delapan bulan, sebelum akhirnya dia memilih mundur.  "Saya ada perbedaan dengan manajemen klub, jadi saya mundur," kata Keegan, kala itu.

Inggris memang penuh kreatif dan puja-puji. Salah, idola baru, pembawa pesan baru di Merseyside.

The Beatles menjadi legenda yang sampai saat ini masih dipenuhi puja-puji di Inggris. Musik dan olahraga tidak hanya menjelama sebagai bisnis besar, tetapi telah melahirkan pandangan-pandangan hidup yang out of the box.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement