REPUBLIKA.CO.ID, PARIS — Otoritas Liga Sepak Bola Prancis (LFP) telah membuka penyelidikan resmi atas dugaan serangan rasialis terhadap striker OGC Nice, Mario Balotelli, akhir pekan lalu. LFP menyatakan hasil investigasi akan dipublikasikan pada pertengahan Maret mendatang.
Balotelli mengaku mendapatkan serangan rasis ketika menghadapi Dijon pada lanjutan Ligue 1, akhir pekan lalu. Striker asal Italia itu mendapatkan kartu kuning pada menit ke-74 pada pertandingan yang berakhir 3-2 untuk kemenangan Dijon.
Kala itu, menurut keterangan Nice, Balotelli mendapatkan kartu kuning karena mengeluh tentang serangan rasis yang dia terima pada 10 Februari dari pendukung Dijon. Namun, wasit pertandingan Nicolas Rainville mengatakan bahwa dia tidak mendengar penghinaan atau teriakan dari tribun.
Nice mengatakan Balotelli justru diberi peringatan setelah melakukan adu argumen dengan penggemar tentang pelecehan tersebut. “LFP telah mengumumkan akan melihat lebih dekat fakta-fakta seputar klaim Balotelli bahwa dia menjadi sasaran nyanyian monyet saat kekalahan 2-3 Nice di Dijon akhir pekan lalu,” tulis ESPN, Jumat (16/2).
Komisi Disiplin LFP mengumumkan hal tersebut setelah pertemuan mingguan mereka pada Kamis (15/2) waktu setempat. “Komisi Disiplin LFP mengumumkan melalui situs resminya bahwa memutuskan untuk menyelidiki masalah ini. Penyelidik yang ditunjuk akan menyampaikan kesimpulan mereka pada Kamis, 15 Maret 2018.”
Untuk sementara, kartu kuning yang diterima Balotelli karena bahasa tubuh kepada penggemar Dijon setelah insiden tersebut masih berlaku. Rainville telah mendapatkan kritikan atas insiden tersebut. Bahkan, Dewan Perwakilan Asosiasi Kulit Hitam (CRAN) mengajukan keluhan resmi kepada polisi atas tindakannya.
Badan tersebut menyatakan Rainville yang tidak bertindak tegas terhadap pelecehan rasialis dan justru memberikan kartu kuning terhadap Balotelli membuatnya terlibat dalam pelanggaran rasialis. Namun, kepala wasit Prancis Pascal Garibian menyatakan laporan tersebut menggelikan dan memalukan.
Balotelli, yang keturunan Ghana, pernah mengajukan serangan rasialis serupa musim lalu, yang dilakukan oleh pendukung Bastia. Setelah penyelidikan LFP, klub Korsika itu menerima pengurangan satu poin yang tertunda dan penutupan stadion sebagian untuk tiga pertandingan.