Ahad 18 Feb 2018 23:00 WIB

Ini Perkembangan Pembangunan Stadion Baru untuk Persija

Stadion akan dibangun dengan pola KPBU (Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha).

Rep: Santi Sopia/ Red: Israr Itah
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Ratiyono
Foto: REPUBLIKA/Israr Itah
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Ratiyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta Ratiyono menjelaskan pihak Pemprov DKI sudah bergerak untuk membangun stadion baru yang bisa digunakan oleh Persija Jakarta. Sambil menunggu kerja sama dengan pihak swasta rampung, Dispora mengupayakan lahan tempat pembangunan stadion yang terletak di kawasan Sunter, Jakarta Utara, menjadi lebih baik.

"Tanah di sana sudah diratakan. Petugas dari Satpol PP dan pegawai Dispora juga mengawasi terus lahan tersebut. Tak ada lagi pihak yang masuk ke sana," kata Ratiyono dalam perbincangan dengan Republika.co.id beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan stadion akan dibangun dengan pola KPBU (Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha). Sehingga nanti yang mengerjakan pihak swasta karena nilai pembangunan yang amat besar, mencapai hampir Rp 1,4 triliun.

Pengelolaannya oleh pihak ketiga dengan bentuk kerja sama 20 sampai 25 tahun hingga akhirnya menjadi milik Pemprov DKI. Stadion diprioritaskan untuk Persija, tetapi nantinya bisa dipakai siapa saja.

"Boleh siapa saja, wabilkhusus untuk Persija, jadi base camp-nya boleh di situ," ujarnya.

(Baca juga: Pemprov DKI Janjikan Segera Bangun Stadion untuk Persija)

Dia berharap perjanjian bisa diteken antara Agustus-September 2018 setelah proses lelang kompetitif. Pembangunan stadion diperkirakan memakan dua sampai tiga tahun, mulai dari pemantapan fondasi, lantai dua dan tiga, baru kemudian atap.

"Nggak usah buru-buru bangun, tapi yang kualitasnya internasional," jelasnya.

Ratiyono mengatakan desain stadion yang direncakan berkualitas internasional itu juga akan disempurnakan dan harus mengikuti perkembangan sekarang.  "Nanti tidak ada trek atletik, sehingga yang menonton tidak terlalu jauh. Ada fasilitas-fasilitas lain juga sesuai perkembangan zaman now, termasuk akses untuk kaum disabilitas," kata Ratiyono.

Dia melanjutkan, para penonton juga nantinya banyak diedukasi, seperti tidak membawa botol minuman dan lainnya yang membahayakan. Stadion diperkirakan mampu menampun hingga 60 ribu penonton, di bawah kapasitas Stadion Gelora Bung Karno (GBK) dengan 78 ribu penonton.

"Yang kita bangun ini 60 ribu, jadi adiknya Senayan (GBK), tapi diharapkan kualitasnya lebih bagus," lanjutnya.

Fungsi stadion juga dirancang tidak hanya untuk sepak bola, tetapi juga venue konser, agar memberi nilai ekonomi lebih. Di luar stadion, akan dibangun dua lapangan latihan voli pasir, olahraga air dan juga trek jogging.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement