Senin 19 Feb 2018 05:18 WIB

PSSI: Pelunasan Subsidi Klub Bisa Tuntas Sebelum Liga 1 2018

Exco PSSI dan LIB membahas pelunasan hak klub yang dijadwalkan pungkas secepatnya.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Israr Itah
Kepala Staf Ketua Umum  PSSI Iwan Budianto (tengah) dalam jumpa pers dengan wartawan di Jakarta pada Ahad (18/2).
Foto: REPUBLIKA/Bambang Noroyono
Kepala Staf Ketua Umum PSSI Iwan Budianto (tengah) dalam jumpa pers dengan wartawan di Jakarta pada Ahad (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI menjanjikan persoalan tunggakan subsidi klub peserta kompetisi musim 2017 akan tuntas sebelum Liga 1 2018 dimulai. Kepala Staf Ketua Umum PSSI Iwan Budianto kepada wartawan di Jakarta mengungkapkan janji baru federasi sepak bola nasional tersebut.

Dalam sejumlah rapat, Komite Eksekutif (Exco) bersama Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi membahas persoalan pelunasan hak klub yang dijadwalkan pungkas secepatnya. "Terkait tunggakan (kepada) klub dan lain sebagainya, Exco sudah memanggil LIB dan kemungkinan akan selesai sebelum kick-off liga tahun ini," kata Iwan saat jumpa pers di Jakarta, Ahad (18/2).

Iwan tak menjelaskan kapan Liga 1 2018 bakal dimulai. Namun Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono usai jumpa pers menyampaikan, sementara ini PSSI mengacu pada rencana semula yang menetapkan Liga 1 2018 dimulai pada akhir Februari.

(Baca juga: PSSI Rencanakan Piala Indonesia Bergulir 7 April)

"Koridor pertama, Liga 1 kami rencanakan mulai pada akhir Februari dan berakhir pada Oktober, ujar Joko di Jakarta, Ahad (18/2). Joko mengatakan, terkait kepastian waktu kick off perdana Liga 1 menjadi kewenangan operator.  

Soal tunggakan, dia menyampaikan forum Exco sudah meminta agar LIB segera melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebelum Liga 1 dimulai. Berbeda dengan Iwan, Joko menyampakan, dalam RUPS tersebut besar peluang akan ada dinamika dan pembahasan tentang duduk perkara serta solusi penyelesaian tunggakan subsidi klub.

Joko tak mau memastikan waktu tunggakan tersebut bakal diselesaikan. Sebab persoalan itu menurutnya ada di ranah LIB sebagai badan usaha penyelenggara kompetisi sepak bola. Namun PSSI punya tanggungjawab sebagai induk organisasi yang melindungi hak-hak klub sebagai anggota.

Ia mengklaim, sejauh ini PSSI sudah menjalankan peran tersebut, yaitu dengan memanggil LIB agar segera menuntaskan hak klub yang belum dibayarkan. Hanya, PSSI tak bisa memberikan jaminan waktu serta cara jalan keluar penyelesaian juga pelunasannya.

Usai kompetisi 2017, LIB menyisakan banyak tunggakan kepada klub-klub peserta kompetisi. Mulanya PSSI menjanjikan besaran subsidi klub peserta Liga 1 2018 senilai Rp 7,5 miliar bagi 18 klub. Sedangkan Liga 2 2017, nilai subsidi sebesar antara Rp 600 sampai Rp 800 juta. 

Pemberian subsidi tersebut disalurkan lewat LIB sebagai badan usaha yang mencari sponsor liga. Pembayaran subsidi Liga 1 dilakukan lewat tiga termin. Namun pelunasan terakhir macet. Saat ini, 18 klub peserta menagih sisa subsidi yang rata-rata berada di kisaran Rp 2,1 miliar.

Adapun dari klub-klub Liga 2, pembayaran subsidi sejak putaran 16 besar belum dibayarkan. Pun hadiah juara kompetisi kasta kedua belum juga ditepati oleh operator yang besarnya mencapai Rp 1 miliar. Persoalan tunggakan ini membuat sejumlah klub-klub Liga 1 2018 meminta agar PSSI dan LIB menunda pelaksanaan kompetisi musim ini sebelum subsidi 2017 lunas.

Bahkan, Manajer Madura United Haruna Sumitro mengatakan agar jajaran direksi LIB mundur. Desakan itu dikatakan Haruna lantaran direksi LIB sudah cacat dengan tak mampu bertanggung jawab dalam melunasi tunggakan subsidi. Madura, kata dia, akan menagih sisa tunggakan dan meminta agar direksi LIB mundur pada RUPS nanti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement