Senin 19 Feb 2018 15:58 WIB

Menkeu: GBK Dibangun dari Uang Rakyat, Jangan Dirusak

Meski kerusakan GBK tak signifikan, tetapi hal itu tetap tidak bisa dibiarkan.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Ratna Puspita
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab sejumlah pertanyaan di Istana Negara, Senin (19/2).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab sejumlah pertanyaan di Istana Negara, Senin (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani ikut angkat bicara terkait kerusakan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) akibat ulah pendukung sepak bola yang hadir menyaksikan pertandingan final Piala Presiden 2018 akhir pekan kemarin. Meski kerusakan tidak berdampak signifikan, tetapi hal itu tetap tidak bisa dibiarkan.

Sri Mulyani menuturkan, status Stadion GBK adalah aset negara. Untuk itu, semua pihak termasuk penonton yang hadir dalam pertandingan yang diadakan di venue ini harus bisa menghargai bahwa aset ini dibangun dari uang rakyat.

"Aset yang dibangun oleh uang rakyat, uang pajak kita semua mestinya kita semua memiliki kepedulian dan menjaganya secara baik," ujar Sri Mulyani ditemui di Istana Negara, Senin (19/2).

Sri Mulyani berharap setiap aset negara bisa menjadi sebuah kebanggaan bagi seluruh masyarakat. Dia tidak mempermasalahkan ketika kerusakan tersebut bersifat natural karena berhubungan dengan maintenance. Namun, ketika kerusakan tersebut terjadi karena disengaja maka akan ada tindakan yang harus dilakukan.

Stadion GBK merupakan salah satu venue yang akan digunakan dalam Asian Games 2018. Untuk mempertunjukan tempat yang berkelas kepada masyarakat Asia, setiap venue harus dipakai dengan baik dan dijaga pemeliharaanya.

photo
Kondisi pintu masuk gate 9 usai rusak di jebol saat laga final Piala Presiden 2018 antara Persija melawan Bali United di SUGBK, Jakarta,Ahad(18/2). (Republika/Iman Firmasyah)

Sebelumnya, Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPK GBK) Jakarta sudah menghitung nominal kerusakan kawasan tersebut setelah laga final Piala Presiden 2018, Sabtu (17/2). Direktur Utama PPK GBK Winarto menyampaikan, hasil hitungan tim di internal pengelola mendapatkan nilai kerusakan kawasan utama Asian Games 2018 tersebut terbilang kecil.

"Sudah selesai kami hitung. Nilai pastinya tidak sampai seratus juta," kata Winarto, saat dihubungi Republika, Ahad (18/2). 

PPK GBK memastikan sejumlah fasilitas yang rusak tersebut tak akan mengganggu persiapan Asian Games 2018 yang akan dimulai pada Agustus. Ia mengatakan, mulai Ahad (18/2), tim kontraktor dari Kementerian Pekerjaan Umum pun sudah mulai melakukan perbaikan. 

Masa perbaikan tersebut disanggupi rampung paling lambat dalam sepekan ini. "Rabu (21/2) sudah selesai itu perbaikannya. Sudah ditangani oleh kontraktor," ujar dia. 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono juga menyatakan perbaikan akan rampung dalam satu pekan. Kendati demikian, dia menyesalkan kerusakan Stadion Utama GBK, yang sudah diperbaiki untuk perhelatan Asian Games 2018.

Basuki mengatakan, renovasi Stadion Utama GBK bukan perkara yang mudah. Dia menambahkan sebagian besar renovasi Stadion Utama GBK menggunakan uang pajak. 

Dia berpesan agar ke depan, semua pihak bisa mengantisipasi agar tidak terjadi lagi kerusakan terhadap fasilitas-fasilitas umum yang dibangun dengan uang negara. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement