Selasa 20 Feb 2018 16:19 WIB

PSMS Usulkan Subsidi Klub Liga 1 Dibayarkan per Bulan

Subsidi per bulan untuk menyehatkan keuangan klub yang minim sponsor.

Rep: Fitriyanto/ Red: Ratna Puspita
Pemain PSMS Medan Reinaldo Lobo berebut bola dengan pemain Sriwijaya FC Patrich Wanggai saat laga perebutan tempat ketiga Piala Presiden 2018 melawan Sriwijaya FC di Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Sabtu (17/2). (Ilustrasi)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pemain PSMS Medan Reinaldo Lobo berebut bola dengan pemain Sriwijaya FC Patrich Wanggai saat laga perebutan tempat ketiga Piala Presiden 2018 melawan Sriwijaya FC di Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Sabtu (17/2). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pendatang baru peserta Liga-1 mengusulkan agar subsidi dana untuk klub dibayarkan per bulan. Manajer Tim PSMS Medan Julius Raja mengatakan, hal ini untuk menyehatkan keuangan klub yang minim dukungan sponsor. 

“Kami tidak mau seperti kejadian tahun lalu, di mana subsidi untuk klub Liga-1 dibayarkan pada akhir kompetisi. Tidak semua klub memiliki sponsor yang mencukupi untuk pembiayaan klub dalam mengarungi satu musim kompetisi,” ujar King, sapaan akrab dari Julius, kepada Republika, Selasa (20/2).

Julius menerangkan, besaran subsidi yang dibayarkan setiap bulan bisa dihitung dari total subsidi satu musim. Dia mencontohkan, jika uang subsidi satu musim sebesar Rp 8 miliar maka angka tersebut bisa dibagi 12.

Dengan demikian, dia menyebutkan, bantuan untuk klub setiap bulan antara Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar. Jika ini dapat dijalankan, akan sangat membantu keuangan klub.

“Jika nanti ada pertemuan saya akan usulkan pembayaran subsidi per bulan,” kata dia. 

Menurut Julius, tidak ada alasan menahan uang subsidi untuk klub. Sebab, dia menerangkan, pengelola liga dalam hal ini PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah mendapat pemasukan dari hak siar televisi dan juga dari sponsor Liga 1. 

Dia menambahkan, jangan sampai hak klub mendapat bantuan tertunda, apalagi tidak dibayarkan. Julius pun menyarankan, agar PT LIB mencontoh pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh Piala Presiden 2018. “Habis main langsung dibayar,” kata dia. 

PSMS yang mengakhiri Piala Presiden 2018 sebagai peringkat keempat berhak mendapatkan hadiah uang Rp 550 juta. PSMS finis sebagai peringkat keempat setelah kalah dari Sriwijaya FC pada perebutan tempat ketiga, Sabtu (17/2). 

“Uang hadiah bermain hari Sabtu, hari Senin uang sudah masuk rekening klub penerima hadiah,” ujar dia. 

Musim lalu, PSMS finis sebagai runner-up LIga 2. Menurut Julius, hadiah uang sebagai klub peringkat kedua sempat terlambat. 

Namun, dia menerangkan, sekarang uang tersebut sudah diselesaikan oleh PT LIB. “Hadiah Liga 2 sudah beres semua, sudah kami terima. Walau sempat terlambat, tetapi sekarang sudah beres semua.”

Pada kesempatan itu, Julius juga mengungkapkan target timnya pada Liga 1 musim 2018. Dia mengatakan meski finis sebagai peringkat keempat turnamen pramusim 2018, tim berjuluk Ayam Kinantan tidak mau muluk-muluk mematok target. 

Julius mengatakan PSMS hanya menargetkan berada di papan tengah Liga-1. "Sebagai pendatang baru, kami tidak memasang target tinggi, bertahan di papan tengah sudah bagus bagi kami,” ujar Julius. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement