Selasa 20 Feb 2018 21:00 WIB

FIGC Khawatir dengan Masalah Keuangan AC Milan

IGC akan segera menjalin kontak dengan manajemen Rossoneri.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Israr Itah
Pemilik baru AC Milan, Yonghong Li.
Foto: EPA/Matteo Bazzi
Pemilik baru AC Milan, Yonghong Li.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Komisaris FIGC Roberto Fabbricini mengaku bahwa sangat khawatir mengenai laporan stabilitas keuangan AC Milan. Ia mengatakan, FIGC akan segera menjalin kontak dengan manajemen Rossoneri.

Surat kabar New York serta Il Sole 24 Ore telah menggelar investigasi. Namun harian Corriere della Sera yang justru mengemukakan hal mengejutkan terkait garis besar aset yang dipunyai pemilik AC Milan Yonghong Li. Jauh sebelum mengambil saham mayoritas Milan pada April 2017, ia telah menjalani pengadilan di Cina terhadap salah satu perusahaannya yang dinyatakan bangkrut.

"Saya khawatir tentang Milan, karena ini situasi mengenai sebuah klub besar dan elemen sepak bola Italia yang sangat penting," kata Fabbricini dilansir Football Italia, Selasa (20/2).

Ia mengatakan FIGC akan memantau perkembangan situasi Milan. Fabbricini mengatakan, FIGC harus sangat waspada setelah membaca kabar di media massa. "Saya akan mencoba menghubungi klub selama beberapa hari ke depan dan memahami situasinya," sambung dia.

Di sisi lain, CEO Milan Marco Fassone, perwakilan Elliot Management, dan direktur eksekutif Han Li saat ini berada di London. Mereka akan membahas kesepakatan refinancing, karena uutang kepada Elliot Management harus dibayar pada Oktober 2018.

La Repubblica melaporkan bahwa perwakilan Milan juga bertemu dengan Marril Lynch menjajaki kemungkinan sebagai investor baru untuk memegang saham minoritas. Pemegang saham baru ini diharapkan bisa memberikan suntikan dana sedikit untuk menjaga klub di dalam treknya.

Saat ini, Yonghong Li harus menyediakan dana sebesar 11 juta Euro untuk peningkatan modal yang ditetapkan pada bulan April 2017. Tenggat waktunya akan tiba pada 26 Februari 2018.

Sementara itu, terkait pemberitaan ini pihak AC Milan belum memberikan pernyataan apa pun untuk mengklarifikasi kabar tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement