Rabu 21 Feb 2018 13:48 WIB

'Liga 1 tak akan Mulai Sebelum Uang Subsidi Klub Dilunasi'

PSSI akan menunda kompetisi jika tunggakan subsidi klub belum lunas.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Israr Itah
Wakil Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Joko Driyono
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Wakil Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Joko Driyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI memastikan tak akan memulai Liga 2018 sebelum permasalahan uang subsidi yang menjadi hak klub dibayarkan oleh operator Liga Indonesia Baru (LIB). Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PSSI Joko Driyono menegaskan, PSSI akan menunda seluruh gelaran kompetisi nasional musim ini jika sisa tunggakan subisidi peserta Liga 2017 dari operator belum juga lunas.

Joko mengatakan PSSI sudah meminta LIB agar menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2018. Pertemuan antara pemegang saham badan usaha operator kompetisi tersebut akan digelar sebelum Liga 1 2018 dimulai. Yaitu pada 10 Maret mendatang. 

"Salah satu isu penting dalam pertemuan tersebut, yakni memastikan pelunasan subsudi klub peserta Liga 1 dan Liga 2 2017. PSSI memerintahkan LIB untuk segera menyelesaikan tunggakan sebelum kick-off. Kalau belum selesai, ya nggak akan kick-off," ujar Joko usai rapat kordinasi bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Jakarta, pada Rabu (21/2).

Kehadiran Joko bersama sejumlah pengurus PSSI di Kemenpora pada Rabu (21/2) merupakan reaksi Menpora Imam Nahrawi atas isu di internal kepengurusan PSSI dalam sebulan ini. Salah satu yang menjadi sorotan penting bagi Imam yaitu menyangkut soal tunggakan subsidi klub peserta Liga 1 dan Liga 2 yang belum lunas sampai hari ini.

Joko pun mengakui, dalam rapat tertutup di lantai 10 Gedung Kemenpora tersebut, Imam mempertanyakan konsistensi pelunasan tersebut. "Tadi memang ditanyakan oleh Pak Menteri dan PSSI memastikan itu akan diselesaikan sebelum Liga 1 2018 dimulai," ujar Joko.

Persoalan pelunasan subsidi klub ini memang menjadi salah satu nilai cacat gelaran Liga 1 dan Liga 2 2017. Sejak Liga 1 dimulai pada 14 April tahun lalu, PSSI menjanjikan subsidi bagi 18 klub peserta kompetisi masing-masing dengan nilai Rp 7,5 miliar. Nilai tersebut diberikan oleh LIB selaku operator yang mendapatkan dana subsidi dari sponsor dan pembagian hak siar pertandingan.

Pelunasan subsidi tersebut, dilakukan sebanyak tiga kali pembayaran. Namun sampai Liga 1 tuntas pada November 2017, pembayaran terhenti. LIB masih menunggak sekitar Rp 2,1 miliar kepada masing-masing klub peserta. Di Liga 2, subsidi yang besarannya antara Rp 600 sampai 800 juta bagi 64 klub juga ada yang belum tuntas. Bahkan hadiah Rp 1 miliar yang dijanjikan LIB kepada juara Liga 2 2017, sampai hari ini juga belum dipenuhi. Termasuk juara Liga 1 U-19, yakni Persipura.

Lantaran belum lunas, sejumlah klub pun sampai ada yang mengalami kekosongan kas. Kondisi tersebut dialami manajemen Persipura. Tim Mutiara Hitam tersebut sampai tak bisa mengikuti gelaran Piala Presiden 2018 lantaran tak punya dana setelah kompetisi utama 2017 rampung. Parahnya lagi, tim dari Bumi Cenderawasih itu juga belum mendapatkan haknya sebagai juara ISC A 2016 yang besarannya mencapai Rp 1 miliar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement