REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Klub-klub peserta Piala Presiden 2018 sangat mengapresiasi lancarnya gelaran turnamen pramusim tersebut. Bahkan, hadiah sudah diterima dalam satu hari kerja setelah final berlangsung.
Direktur Utama PT Persija Jaya Jakarta Gede Widiade mengatakan, hadiah sudah ditransfer sejak Senin lalu dengan total hadiah Rp 3,3 miliar dan setelah dipotong pajak Rp 495 juta menjadi Rp 2,805 miliar.
"Saya nilai, perhelatan Piala Presiden 2018 ini yang terbagus dan terbaik selama ini dan saya berharap Piala Presiden ini selalu ada," ujar Gede Widiade dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (22/2).
Gede menjelaskan, dalam sebuah kompetisi ada empat yang dinilai, yaitu regulasi, pemecahan masalah, akuntabilitas, dan transparansi. Menurut dia, dalam Piala Presiden 2018 dengan Ketua SC Maruarar Sirait ini, keempat hal tersebut sudah dijalankan dengan sangat bagus. "Beberapa kali dilaksanakan manajer meeting dan owner meeting dengan panitia."
Hal yang sama disampaikan Presiden Bali United Yabes Taruni. Dalam Piala Presiden 2018, Bali United keluar sebagai juara kedua. Ia mengatakan, Panitia Piala Presiden 2018 benar-benar menepati janji. Sebagai juara kedua, Bali United berhak mendapat hadiah Rp 2,2 miliar. Setelah dipotong pajak Rp 330 juta, hadiah yang diterima sebesar Rp 1,870 miliar.
"Piala Presiden 2018 sudah berjalan sangat ideal. Pertandingan demi pertandingan pun sudah dilaksanakan dengan sangat menarik," kata Yabes
Sementara itu, Ketua SC Piala Presiden 2018 Maruarar Sirait menjelaskan bahwa panitia hanya menjalankan arahan Presiden RI Joko Widodo. Menurut dia, Presiden Joko Widodo meminta agar pertandingan Piala Presiden harus berjalan dengan fair-play dan transparan. Lanjutnya, sukses Piala Presiden juga berkat kerjas ama antara anggota SC.
"Kami juga dibantu dengan panitia OC yang merupakan anak-anak muda berkualitas, militan, dan pekerja keras. Kami sadar tidak ada superman. Kami bekerja bersama dengan supertim," jelas Maruarar.