Ahad 04 Mar 2018 06:44 WIB

Derbi Milan, Lebih dari Sekadar Gengsi

AC Milan akan menghadapi Inter Milan di Stadion San Siro, Senin (5/3) dini hari WIB.

Rep: Anggoro Pramudya/Frederikus Bata/ Red: Ratna Puspita
Derby Della Macedonnia, Milan vs Inter Milan
Foto: republika
Derby Della Macedonnia, Milan vs Inter Milan

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Letakan dulu euforia berlebih dari kemenangan semifinal Coppa Italia. Jauhkan 11 sang iblis menepi dari gemuruh para suporter di tribun selatan agar mereka dapat fokus menjalani grande partita melawan saudara sekota Inter Milan, Senin (5/3) dini hari WIB.

Keberhasilan pelatih AC Milan Gennaro Gattuso dalam membawa semangat bermain pasukannya selama dua bulan terakhir patut mendapat apresiasi. Tak terkalahkan 13 pertandingan kompetitif dan menjaga jaring gawang tetap perawan selama 584 menit (enam laga) bukti sahih bahwa Rossoneri layak jadi ancaman para pesaing tim papan atas.

Puja-puji tehadap Gennaro Gattuso pun terdengar nyaring. Sosok berusia 40 tahun dinilai berperan besar dalam kebangkitan Milan musim ini.

Gattuso mengarsiteki Rossoneri sejak November 2017. Ia melanjutkan tongkat estafet kepelatihan yang dulu dipegang Vincenzo Montella. Pada awal masa kerjanya, perjalanan pasukan merah hitam masih terseok-seok.

Milan sempat meraih hasil negatif dalam beberapa pertandingan. Partai-partai tersebut di antaranya, ketika imbang 2-2 konta Benevento, dan kalah 0-3 dari Hellas Verona pada ajang Serie A. Skuat Il Diavolo tumbang 0-2 saat berhadapan dengan HNK Rijeka pada partai pamungkas Grup D, Liga Europa.

Akan tetapi kini, iblis merah dari Italia mulai diperhitungkan para rival. Armada Il Diavollo belum terkalahkan dalam 13 pertandingan kompetitif. Pada ajang Serie A, Leonardo Bonucci dan rekan-rekan meraih enam kemenangan dan sekali imbang di tujuh partai terakhir.

Milan juga lolos ke babak 16 besar Liga Europa. Teranyar, Rossoneri menembus partai puncak Coppa Italia. Pemilik tujuh gelar Liga Champions menyisihkan Lazio pada babak empat besar.

photo
Alessio Romagnoli (kiri) tanpa ekspresi berlebihan ketika merayakan bersama Gianluigi Donnarumma dan Leonardo Bonucci (kanan) saat menjadi pahlawan kemenangan AC Milan atas Lazio pada semifinal Coppa Italia. (ANSA via AP/Ettore Ferrari)

Ini membuat nama Gattuso kian melangit. "Pelatih pantas mendapatkan banyak pujian, karena dia memberikan kami keteguhan," kata bek AC Milan, Alessio Romagnoli, kepada Rai Sport, dilansir dari Football Italia, tengah pekan lalu.

Gattuso dinilai membangkitkan mental juara Il Diavolo. Romagnoli berpendapat selama ini timnya kekurangan hal itu. Kedatangan sosok yang arkrab disapa Rino membawa perubahan positif di kamar ganti iblis merah.

Perubahan positif Milan ini akan mendapat tantangan dari rival sekota, Inter Milan, pada ajang Serie A, giornata ke-27. Pada Senin (5/3) dini hari WIB, mata penikmat bola sejagat tertuju ke Stadion San Siro, Milan, Italia. Di arena berkapasitas 80 ribuan kursi itu bakal tersaji Derby Della Madonnina, yakni pertandingan dua tim sekota, AC Milan versus Inter Milan. 

Kapten Rossoneri, Leonardo Bonucci, meminta rekan-rekannya tidak menurunkan fokus. Kubu merah hitam sedang bagus-bagusnya. Skuat polesan Gennaro Gattuso belum terkalahkan dalam 13 partai terakhir di berbagai ajang.

Khusus di Serie A, Milan baru mencatat enam kemenangan dan sekali imbang dari tujuh laga terkini. Sebuah statistik mentereng menjelang derbi. Meski begitu, pantang bagi Il Diavolo untuk jemawa.

"Kepercayaan diri Inter tentu saja bangkit setelah mengalahkan Benevento pekan lalu. Tapi kami ingin menang, untuk bersaing memperebutkan tiket Liga Champions," kata Bonucci kepada Milan TV, dikutip dari Football Italia, Sabtu (3/3).

Saat ini, Milan bertengger di posisi ketujuh klasemen sementara. Dengan mengantongi 44 poin,  Rossoneri tertinggal tujuh angka di belakang Inter di peringkat keempat. Ketika liga menyisakan 12 pertandingan, maka perebutan tiket kompetisi terelit benua biru bakal memanas.

Sang bek menaruh perhatian pada penyerang lawan, Mauro Icardi. "Icardi striker hebat. Kami membutuhkan performa lini belakang yang bagus untuk meredamnya. Kami tidak akan memberinya ruang," ujar Bonucci. 

photo
Mauro Icardi. (EPA-EFE/MATTEO BAZZI)

Jika pembicaraan soal Milan terkait dengan tren positif maka sebaliknya dengan Inter. Tren performa di atas lapangan justru berbalik ketika membicarakan Inter Milan.

I Nerazzurri mencatat hasil-hasil memukau sepanjang awal musim 2017/2018. Hasil-hasil itu menghadirkan sinyal positif bahwa Si Ular dapat bersaing dengan Juventus dan Napoli untuk meraih gelar Scudetto.

Namun, berjalannya waktu Inter seperti kehabisan bensin memasuki putaran kedua Serie A Italia. Mereka bahkan terlempar dari turnamen Coppa Italia dan hanya meraih dua kemenangan dalam 11 laga sejak 16 Desember silam. 

Paling mengenaskan, peraih trebel winners 2010 terpaksa menyerah 0-2 dari tim papan tengah, Genoa, dan imbang melawan klub promosi SPAL. Namun, keseluruhan insiden tersebut menjadi representasi bagaimana performa Inter. 

Selepas laga di Stadion Luigi Ferarris, barulah Inter merespon lebih baik pertandingan melawan Benevento. Sayangnya, itu tak ubahnya pemanis dalam perjalanan 'rohani' Mauro Icardi dan rekan setim jelang bentrokan Derby della Madonnina, Senin (4/3) nanti.

Meski sanggup mendikte peta permainan lawan yang menjadi masalah dari Inter adalah miskinnya kreativitas untuk mengontrol ritme permainan. Borja Valero dan Matias Vecino selalu kebingungan ketika berhadapan dengan pressing tinggi dari lawan, itu berdampak pada keringnya gol yang dihadirkan para striker Inter Icardi, Eder, Perisic atau pun Candreva.

Lihat saja kemenangan 2-0 atas Benevento lahir bukan dari kehebatan tiga penyerang mereka melainkan dari dua bek Milan Skriniar dan Andrea Ranocchia. Jelas, Luciano Spalletti perlu meningkatkan daya cipta mereka dalam menyuguhkan gol jika tak ingin menjadi korban ke-14 AC Milan.

La Beneamata seperti kehilangan kepercayaan diri secara cepat dan menyeluruh. Inter seperti tak tahu bagaimana cara terampuh untuk kembali ke trek yang benar.

photo
Para pemain Inter Milan. (EPA)

Namun, Antonio Candreva menggaungkan tekad besar untuk mengembalikan rasa percaya diri Inter. "Ini akan menjadi hadiah termahal bagi kami semua dan bagi para penggemar untuk menang pada derby della Madonnina. Nantinya hal itu membantu kami dari serangkain masa sulit untuk mempersiapkan akhir musim dengan cara terbaik," kata eks pemain SS Lazio dikutip Tribal Football, Kamis (1/3).

Pesepak bola yang juga pernah mengenakan seragam Juventus ini berharap menyudahi rekor bagus Milan sekaligus menghancurkan mimpi Iblis Merah untuk mentas di Liga Champions musim depan.

"Milan mengalami masa-masa sulit, tapi masih di bawah kami dan kami ingin hal itu tetap seperti ini. Kami akan memberikan 101 persen dalam pertandingan ini dan mereaih tiga poin," tegasnya.

Senada dengan rekan setim, Joao Cancelo sangat optimistis timnya bisa berbuat banyak di San Siro. "Kami tim hebat. Kami akan berusaha untuk menang. Kami memiliki skuat yang pantas untuk lolos ke Liga Champions."

Bek La Beneamata, Milan Skriniar, berhasrat menundukkan sang rival sekota. "Kami ingin menghentikan Milan," kata penggawa tim nasional Slovakia kepada Gazzetta, mengutip dari Football Italia, Sabtu.

Ia mengakui tidak mudah merealisasikan asa tersebut. Ia melihat kubu lawan tengah percaya diri di tangan Gattuso. "Mereka saling membantu, dan berjuang keras dalam setiap perebutan bola," ujar Skriniar.

Namun, hal itu tidak menyiratkan sebuah pesan menyerah. Skriniar membantah adanya kabar tentang ketidakharmonisan di kamar ganti Inter. Apa yang terjadi menurutnya lebih ke gangguan psikologis.

Para pemain Nerazzurri seperti kehilangan kepercayaan diri hingga berujung pada penurunan fokus. Padahal sampai awal Desember 2017, pasukan Spalletti mantap di puncak klasemen alias capolista. "Sekarang tidak ada ruang bagi kami untuk melakukan kesalahan. Saatnya kami kembali, dan menunjukkan betapa bagusnya kami," tutur Skriniar.

Klik juga Infografis Derby della Madoninna, Milan vs Inter 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement