REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menunggu reaksi klub-klub yang memiliki saham operator PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait pengunduran jadwal pelaksanaan kompetisi Liga 1 2018. Liga 1 kembali diundur pada akhir bulan ini setelah sempat dijadwalkan pada awal Maret.
"Pihak yang bisa melaksanakan kick-off itu tentu operator atas perintah federasi. Di dalam operator itu ada pemilik saham, namanya klub. Sekarang, saya menunggu klubnya itu ke mana? Jangan-jangan hanya suporter dan Menpora saja yang ingin tepat waktu," kata Menpora Imam Nahrawi selepas jumpa pers Central Celebes Marathon 2018 di Jakarta, Senin (5/3).
Menpora mengaku klub-klub sepak bola butuh waktu yang cukup untuk mengatur arus kas, pembiayaan, promosi, dan biaya pertandingan sebelum memulai kompetisi liga sepak bola nasional tertinggi itu.
"Sejauh ini, saya belum menerima informasi itu dan saya menunggu informasi yang disampaikan federasi maupun operator," kata Menpora tentang kepastian mulai kompetisi Liga 1 2018.
Menpora tidak menyebut apakah akan memberikan tenggat waktu kepada operator PT LIB ataupun Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait pelaksanaan Liga 1 2018. Ia menegaskan, Liga 1 adalah kompetisi profesional.
"Tentu liga harus dikelola secara profesional. Prinsi-prinsip profesional itu tentu keterbukaan, kerja sama, kemandirian, dan menghadirkan suasana kegembiraan bagi semua," kata Menpora.
Sebelumnya, Direktur Operasional PT LIB Tigorshalom Boboy mengatakan kompetisi Liga 1 2018 mundur dan tidak akan berlangsung pada 10 Maret menyusul kepastian penyelesaian pembayaran tunggakan subsidi klub-klub Liga 1 2017.
"Kami harus siap dengan konsekuensi terburuk. PSSI sudah memberikan sinyal untuk tidak menjalankan kompetisi hingga semua persoalan pada musim kompetisi sebelumnya selesai," ujar Tigor.