Kamis 08 Mar 2018 07:27 WIB

Juventus Hadirkan Catatan Buruk Bagi Tottenham

Tottenham tim ketiga yang tersingkir setelah bermain imbang 2-2 pada laga tandang.

Rep: Santi Sopia/ Red: Israr Itah
Pemain Tottenham Hotspur Ben Davies tertunduk lesu setelah timnya dikalahkan Juventus 1-2 pada leg kedua 16 besar Liga Champions.
Foto: AP Photo/Frank Augstein
Pemain Tottenham Hotspur Ben Davies tertunduk lesu setelah timnya dikalahkan Juventus 1-2 pada leg kedua 16 besar Liga Champions.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Tottenham Hotspur pantas bersedih. Mendominasi hampir sepanjang laga dan menciptakan beberapa peluang, the Lilywhites harus mengakui keunggulan Juventus 1-2 pada leg kedua 16 besar Liga Champions di Stadion Wembley, Kamis (8/3) dini hari WIB. Tiket ke perempat final pun melayang setelah kalah agregat 3-4.

Catatan buruk pun ditorehkan tim asuhan Mauricio Pochettino. Tottenham menjadi tim ketiga yang tersingkir di fase gugur Liga Champions setelah bermain imbang 2-2 pada laga tandang. Pada 2007, Milan menyingkirkan Bayern Muenchen di Stadion Allianz setelah imbang 2-2 di San Siro. Porto menjadi tim kedua yang merasakan pil pahit di kandang setelah menahan imbang Manchester United 2-2 di Old Trafford pada 2009.

Tottenham juga kebobolan dua gol pada laga kandang Liga Champions untuk kali kedua. Sebelumnya, Tottenham takluk 1-2 pada September 2016 melawan Monaco.

Sebaliknya, Juventus menghentikan catatan buruk setiap berlaga di Ibu Kota Inggris. Sebab dalam enam kesempatan sebelumnya tampil di London, Juventus selalu menuai hasil minor. 

Pemain belakang Tottenham Hotspur Kieran Trippier mengaku sulit menerima kenyataan timnya keluar dari kompetisi bergengsi antarklub Eropa ini. 

"Kami memiliki banyak kesempatan pada babak pertama dan menunjukkan permainan yang mengesankan. Jadi ini sungguh hal yang sulit untuk diterima," kata Trippier kepada BBC Radio 5 Live, dikutip dari Football Italia

Sebelum dua gol dari Higuain dan Dybala, Juventus mengubah formasi. Pola permainan berubah dan Juventus lebih banyak memegang bola. 

"Seharusnya kami hanya perlu sedikit lebih tenang. Ini benar-benar hal yang sulit untuk diterima," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement