REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepastian tentang kapan kick-off perdana Liga 1 2018 terjawab. Hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) operator kompetisi sepak bola nasional PT Liga Indonesia Baru (LIB) dengan PSSI dan 18 manajemen klub kasta utama Tanah Air sepakat membulatkan 23 Maret sebagai hari laga perdana gelaran kompetisi nasional musim ini.
Presiden Direktur PT LIB Berlinton Siahaan menyampaikan, setelah melewati RUPS selama hampir lima jam di Jakarta, Kamis (8/3), forum pemilik perseroan dalam Liga 1 pun setuju menjadikan Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, sebagai lokasi tanding pertama. Menurut dia, LIB juga sudah mengantongi nama klub yang akan diadu dalam laga pembuka tersebut.
"Laga perdana mempertemukan Bhayangkara FC sebagai tim juara Liga 1 2017 melawan Persija Jakarta sebagai kesebelasan peraih trofi prakompetisi Piala Presiden 2018. Ada lima hal yang disepakati dari RUPS. Salah satunya memastikan kapan Liga 1, Liga 2, dan Liga 1 U-19 digelar," ujar Berlinton saat dijumpai usai RUPS LIB.
Selain menyangkut kick-off perdana dan pertandingan pembuka, Berlinton juga mengungkapkan Liga 1 musim ini direncanakan pungkas pada 2 Desember. Itu berarti, kata dia Liga 1 musim ini akan berjalan selama 25 pekan. "Format kompetisinya penuh dengan pertandingan home away (kandang dan tandang)," jelas dia.
Soal peserta, Berlinton mengatakan Liga 1 tetap mempertandingkan sebanyak 18 klub. Ada 15 kesebelasan dari Liga 1 musim lalu yang bertahan di level utama nasional. Sedangkan tim lainnya, yakni Persebaya Surabaya, dan PSMS Medan, juga PSIS Semarang sebagai tiga tim promosi dari kompetisi kasta kedua Liga 2 2017.
Adapun Liga 2, Berlinton menyatakan gelarannya akan dimulai pada April sampai November. Pada kompetisi kasta kedua ini, LIB membagi 64 tim peserta menjadi dua bagian. Ada 24 tim dari wilayah barat dan jumlah kesebelasan yang sama di wilayah bagian timur. Ada tiga tim degradasi Liga 1 musim lalu yang memeriahkan Liga 2 tahun ini. Yaitu, Semen Padang, Persiba Balikpapan, dan Persegres Gresik United.
LIB memberikan perlakuan khusus pada kompetisi Liga 2 tahun ini. Tahun lalu, LIB memberikan hak kontribusi peserta kasta kedua sebesar Rp 600 juta. Musim ini, LIB meningkatkan nilai subsidi peserta kompetisi Liga 2 menjadi Rp 1,5 miliar. Sementara, 18 klub peserta Liga 1, nilai subsidi klubnya sama seperti tahun lalu sebesar Rp 7,5 miliar.