REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Berlinton Siahaan memastikan tak ada perubahan pada jajaran komisaris dan direksi. Dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) di Jakarta pada Kamis (8/3), kata dia, tak ada pembahasan tentang perombakan pengurus operator kompetisi sepak bola nasional tersebut.
"Tidak ada pembahasan itu. Komisaris dan direksi LIB tetap sama. Kalau ada perubahan, saya yang pertama kali mengundurkan diri," ujar Berlinton seusai RUPS LIB, di Jakarta, Kamis.
Sebelumnya sejumlah klub peserta kompetisi Liga 1 2017 meminta manajemen PT LIB dirombak. Desakan tersebut menyusul subsidi klub peserta yang besarannya mencapai Rp 7,5 miliar per klub, sempat tertunda pelunasannya.
Desakan itu sempat disuarakan oleh Presiden Madura United Achsanul Qosasi pada Februari lalu. Menurut Achsanul, sisi minus LIB saat ini lantaran dikelola oleh orang-orang yang punya afiliasi dengan klub peserta kompetisi dan rangkap jabatan di kepengurusan PSSI.
Ungkapan Achsanul tersebut, pun senada dengan Direktur Utama Persija Jakarta Gede Widiade. Kepada wartawan pada Rabu (7/3), Gede pun mengharapkan pengelola LIB musim mendatang harus dari orang-orang yang profesional dan mengerti tentang industri sepak bola. Paling penting, menurut Gede, LIB harus dikelola oleh orang-orang yang punya koneksi ke sumber pendanaan.
Desakan pergantian jajaran komisaris dan direksi tersebut, pun mengarah kepada pengelola LIB saat ini yang terafiliasi ke manajemen klub dan rangkap jabatan di PSSI. Berlinton adalah bendahara umum PSSI. Sementara Komisaris Utama PT LIB Glenn Sugita merupakan investor PT Persib Bandung Bermartabat yang mengelola Persib.
Sebelum RUPS LIB, sejumlah nama sempat muncul menggantikan posisi Glenn ataupun Berlinton. Salah satunya, yaitu CEO Bhayangkara FC, yakni Inspektur Jenderal Royke Lumowa. Royke, selain menjadi petinggi di klub juara Liga 1 2017 tersebut, juga masih menjabat sebagai Kepala Korps Kepolisian Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri.
Mantan Kapolda Papua Barat tersebut mengakui sempat didapuk menjadi calon. "Kandidat doang ya. Kalau kandidat kan semua kandidat," ujar Royke. Akan tetapi dia melanjutkan, belum ada pembicaraan lebih tentang penunjukannya masuk ke dalam struktur PT LIB. Ia bahkan mengaku baru sekali mengikuti RUPS LIB.
Namun jika dirinya ditunjuk, Royke menegaskan akan menolak. Sebab kata dia, sebagai perwira tinggi polri yang masih aktif, ia memerlukan izin langsung dari atasannya untuk beraktivitas lain di luar kepolisian. "Kasih ke orang lain sajalah, kata dia.
Direktur Operasional LIB Risha Adi Wijaya, pun menambahkan, RUPS LIB pada Kamis (8/3) tak mengagendakan pergantian pengurus. Ia mengatakan, ada forum lain jika klub-klub pemilik saham operator liga menghendaki adanya restrukturisasi di tubuh LIB. "Ini kan RUPS biasa. Perubahan pengurus LIB itu harus lewat RUPS luar biasa," ujar dia.