REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Egy Maulana Vikri menjadi kebanggaan bagi dunia sepak bola Indonesia setelah bergabung ke klub Liga Polandia, Lechia Gdansk. Tak terkecuali bagi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.
Menurut Imam dengan bermainnya Egi di kancah sepak bola Eropa, maka akan memicu semangat pemain Indonesia lainnya untuk mengikuti jejak Egy.
"Ia menjadi anak Indonesia pertama yang bermain di Polandia, tentu ini semangat untuk sepak bola Indonesia, untuk berlatih, bermimpi, dan mewujudkan mimpinya ke Eropa," kata Imam saat memantau persiapan sejumlah atlet Asian Para Games 2018 di Stadion Sriwedari Solo, Selasa (13/3).
Pencapaian Egy, lanjut Imam, tak lepas dari seimbangnya pendidikan dan olah raga. Egy tak hanya ditempa latihan sepak bola namun juga pendidikan lainnya saat berusia 17 tahun di Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan, Jakarta. Hingga akhirnya Egi sukses memulai karier di pentas sepak bola Eropa.
Imam pun meminta agar seluruh federasi olah raga untuk memberikan dukungan dan mempromosikan atlet-atletnya agar sukses di kancah internassional.
Hanya saja, kata Imam, Egy pun harus mengikuti aturan main meski sudah bergabung dengan Lechia Gdansk. Imam mengatakan pada 16 Maret nanti, Egy akan kembali pulang ke Tanah Air untuk membicarakan terkait perjanjian klub. Dalam kontrak itu, lanjut dia, Egy harus tetap membela timnas Indonesia saat dibutuhkan.
"Sekarang Egy sudah dipercayakan pada profesiaonal tentu silakan nikmati itu. Tapi ingat ketika skuat Merah Putih memanggil wajib pulang. Dan itu harus tertuang dalam kontraknya," kata Imam.
Sementara itu, Imam mengecek kesiapan sejumlah atlet Para Games 2018 di antaranya judo, atletik, dan balap kursi roda. Penyelenggaraan Asian Para Games akan berlangsung 6 sampai 13 Oktober mendatang.
Asian Para Games berlangsung di Komplek Gelora Bung Karno Jakarta. Sebanyak lima ribu atlet dan ofisial dari 43 negara akan mengikuti kejuaraan tersebut. Pada kejuaraan ini terdapat 576 nomor yang dipertandingkan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
