REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nachrawi mengunjungi tempat Pelatihan Nasional (Pelatnas) Asian Para Games 2018 di Stadion Sriwedari Solo, Selasa (13/3). Menpora meninjau fasilitas yang ada dan kesiapan atlet menghadapi Asian Para Games 2018. Imam mengecek kesiapan sejumlah atlet diantaranya judo, atletik dan balap kursi roda.
Dalam kesempatan tersebut, Imam mengaku fasilitas berupa peralatan untuk para atlet memang belum sepenuhnya terpenuhi. Kemenpora dikatakannya telah meminta National Paralympic Committee (NPC) untuk melakukan pengadaan alat bagi para atlet di tiap cabang olahraga (cabor) sejak November tahun lalu. Ia pun memahami kesulitan NPC dalam menyiapkan perencanaan untuk alat-alat.
Terlebih dengan berubahnya model pengelolaan keuangan, di mana pada anggaran 2018, dan seluruh pengelolaan keuangan dilimpahkan kepada NPC dan masing-masing cabor. Tahun ini, pemerintah mengucurkan anggaran Rp 130 miliar pada NPC untuk pengadaan alat. Sebab itu, kata Imam, perlu perencanaan yang baik untuk menyusun kebutuhan tiap cabang olahraga.
Kendati demikian, Imam meminta agar NPC segera melakukan percepatan pembelian alat yang dibutuhkan para atlet.
"Tetapi ini juga seharusnya tak harus jadi hambatan. Tapi itulah fakta manajemen keuangan kita yang harus dipenuhi. Tinggal waktu yang tersisa ini dilakukan untuk percepatan pembelian alat," kata Imam.
Lebih lanjut Imam menginginkan pembelian alat tidak mengikuti mekanisme formal di Kementerian. Melainkan menggunakan Peraturan Presiden tentang pengadaan barang dan jasa untuk persiapan Asian Games dan Asian Para Games.
"Jadi ini bukan masalah, faktanya mereka bisa latihan dengan baik tinggal bagaimana mempercepat itu semua," katanya.
Penyelenggaraan Asian Para Games akan berlangsung 6 sampai 13 Oktober mendatang. Asian Para Games berlangsung di Komplek Gelora Bung Karno Jakarta.
Sebanyak 5 ribu atlet dan ofisial dari 43 negara akan mengikuti kejuaraan tersebut. Pada kejuaraan ini terdapat 576 nomor yang dipertandingkan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika