REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memastikan Egy Maulana Vikri saat ini masih menjadi siswa di Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan, Jakarta Selatan. Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta menegaskan, selama menunggu kontrak dengan Lechia Gdansk berlaku, Egy akan kembali bersekolah di SKO Ragunan menamatkan pendidikannya. SKO Ragunan merupakan salah satu badan pendidikan khusus atlet di Indonesia di bawah naungan Kemenpora.
Kontrak Egy bersama Gdansk baru akan berlaku pada 8 Juli. Isnanta mengatakan, selama menunggu kontrak berjalan, Egy tak bisa bermain atau mengikat kontrak bersama tim lain.
"Egy pulang ke Indonesia meneruskan sekolah. Tapi menuggu itu (8 Juli), Egy hanya boleh bermain untuk kepentingan timnas Indonesia," ujar Isnanta saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (13/3).
Isnanta menerangkan, Egy kembali pulang ke Indonesia pada Rabu (14/3). Setiba di Tanah Air akan ada koordinasi antara manajemen Egy yang melibatkan Kemenpora dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Koordinasi tersebut terkait jadwal dan pemusatan latihan timnas Indonesia. Sebab, Egy masih menjadi andalan bagi skuat Garuda.
Kontrak Egy yang berdurasi tiga tahun baru berlaku pada 8 Juli 2018 karena ia belum genap 18 tahun. Gdansk menunda debut pemain asal Medan, Sumatra Utara (Sumut), tersebut sampai musim 2018/2019.
Egy mengasah kemampuannya di SKO Ragunan karena tak membela klub lokal. Akan tetapi, bakat besarnya yang sudah diketahui sejak lama membuat ia menjadi andalan timnas U-19. Pelatih timnas senior Indonesia Luis Milla Aspas pun dalam beberapa laga uji coba terakhir menurunkan Egy di lini depan.
Bima Sakti Tukiman, pelatih yang saat ini menangani timnas U-19, menyampaikan harapan agar kontrak profesional Egy di Gdansk tetap mengakomodasi kepentingan timnas. Bima yang juga asisten pelatih Luis Milla di skuat senior menginginkan agar Egy tetap menjadi aset bagi skuat U-19 dan U-23.