Senin 19 Mar 2018 18:28 WIB

IGK Manila: Erick Thohir adalah Sosok Penting Bagi Persija

Erick, dikatakan IGK Manila, berperan saat Persija meraih juara Liga Indonesia 2001.

Rep: Fitriyanto/ Red: Hazliansyah
IGK Manila
Foto: Republika/Agung Supriyanto
IGK Manila

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer Persija tahun 1997-2007 IGK Manila menyebut Erick Thohir sebagai salah satu sosok yang penting dalam perkembangan Persija. Erick, dikatakan IGK Manila, berperan saat Persija meraih gelar juara Liga Indonesia pada tahun 2001.

"Salah besar jika Erick Thohir dianggap tidak perhatian terhadap Persija. Erick adalah sosok penting bagi Persija," ujar IGK Manila, Senin (19/3).

Hal tersebut dikatakan Manila menyusul keluhan Persija yang kesulitan menggelar laga kandang di Stadion Utama GBK, Senayan, serta beberapa stadion di sekitar Ibu Kota, seperti Stadion Patriot Bekasi, Stadion Pakansari Cibinong (Kabupaten Bogor), dan Stadion Wibawa Mukti (Cikarang) dalam Liga 1 2018 yang akan dimulai pada 23 Maret mendatang. Seperti diketahui, stadion-stadion tersebut digunakan untuk pelaksanaan Asian Games 2018.

Manila mengatakan, Erick Thohir mendukung keuangan Persija Jakarta yang ketika itu belum mendapat dukungan dana dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Saat saya dipercaya menjadi manajer pertama kali tahun 1997, Erick lah yang mendukung semua kebutuhan finansial Persija," ujarnya.

Ia menjelaskan, dukungan tersebut mulai dari pembelian pemain, laga kandang, maupun laga tandang.

"Semua anggaran saya tinggal minta ke dia (Erick--Red). Pemain semahal apa pun yang saya ajukan disetujui, bahkan tak jarang Erick memberi masukan pemain yang harus dibeli. Dia mengerti pemain bagus dan harga tidak jadi masalah karena untuk membentuk Persija yang tangguh," ujar Manila.

Manajer yang juga sukses mengantar tim nasional Indonesia meraih medali Emas Sepak Bola di SEA Games 1991 ini menambahkan, sejumlah pemain tangguh yang didatangkan Persija, antara lain, Luciano Leondro untuk pemain asing serta Bambang Pamungkas untuk pemain nasional.

Selain itu, masih ada Ismed Sofyan, Budi Sudarsono, hingga Widodo Cahyono Putro.

Berkat dukungan finansial dari Erick Thohir dengan mendatangkan sejumlah pemain bintang, serta memenuhi segala kebutuhan tim, Persija kemudian menjelma menjadi tim tangguh dan akhirnya keluar sebagai juara pada tahun 2001.

"Kini kalau ada pihak yang menyatakan Erick Thohir tidak perhatian terhadap Persija, ini sebuah kesalahan besar. Erick itu tokoh nasional, Merah Putih yang ada di dadanya. Sebagai ketua pelaksana Asian Games 2018, tentu dia bertanggung jawab dengan kesuksesan Asian Games," ujarnya.

Manila menambahkan, Erick tentu tidak mau ambil risiko jika di stadion yang akan digunakan untuk Asian Games 2018 terjadi sesuatu yang tidak diiinginkan.

"Apalagi sebelumnya saat digunakan, Stadion GBK sempat terjadi kerusakan. Hendaklah semua memandang demi kepentingan nasional karena nama Indonesia di ajang Asian Games 2018 dipertaruhkan. Semua seharusnya mendukung agar Asian Gams 2018 sukses digelar," kata Manila.

Sementara itu, Ketua Inasgoc Erick Thohir menjelaskan, untuk penggunaan venue untuk Asian Games 2018, Inasgoc selalu berkoordinasi dengan PSSI selaku induk cabang olahraga sepak bola dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengenai penggunaan lapangan sepak bola yang akan digunakan di Asian Games 2018.

"Untuk sepak bola putri akan digunakan dua lapangan di Palembang, untuk sepak bola putra digunakan di empat lapangan di Jawa Barat. Yakni, Stadion Patriot Bekasi; Stadion Pakansari, Cibinong; Stadion Wibawa Mukti, Cikarang; dan Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kabupaten Bandung," kata Erick menerangkan.

Sedangkan, untuk Stadion Utama GBK, sesuai dengan keputusan OCA, digunakan untuk cabang atletik dan acara pembukaan serta penutupan Asian Games.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement