REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Mantan pelatih timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri memantau kompetisi Galasiswa, atau kompetisi sepak bola untuk tingkat SMP se-Kabupaten Gresik. Kompetisi digelar di Stadion Gelora Joko Samudro (GJOS), Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
"Kompetisi Galasiswa ini sangat membantu meringankan pekerjaan saya untuk mencari bibit-bibit baru pemain sepak bola yang akan menjadi tumpuan tim nasional Indonesia di masa depan," kata Indra, usai memantau pertandingan di Gresik, Selasa (20/3).
Ia meminta kepada para guru olahraga di Kabupaten Gresik yang tergabung dalam "coaching clinic" agar menertibkan administrasi siswa dalam mengikuti kompetisi. Tujuannya untuk kelangsungan program ini apabila ada pemain yang terpilih.
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad yang membuka kompetisi menyampaikan, ada sebanyak 6.912 lembaga yang akan menggelar kompetisi serupa, dengan pertandingan berjenjang dari tingkat kabupaten, provinsi sampai tingkat nasional yang dilaksanakan pada September 2019.
"Yang terbaik pada tingkat nasional akan diikutsertakan pada kompetisi antarsiswa tingkat international, rencana pilihan negaranya adalah Singapura atau Inggris," katanya.
Hamid berharap, dari kompetisi Galasiswa bisa tumbuh bibit pemain dari bawah yaitu sekolah-sekolah, bukan bibit pemain yang dipesan dari atas, agar terbentuk karakter disiplin.
"Melihat semangat bupati dan peserta yang tampak menggebu ini, sepertinya saya sangat yakin bakal menembus sampai tingkat international," kata Hamid.
Sementara itu, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto berharap agar sepak bola ini harus dijaga.
"Sepak bola adalah industri, tapi kami meminta badan pemegang otoritas sepak bola mulai dari daerah sampai pusat agar industri sepakbola ini tidak dijadikan perjudian," katanya.