Rabu 21 Mar 2018 07:15 WIB

Di Medsos, Manchester United Masih Juara

MU menggungguli Manchester City, Chelsea, Arsenal, Liverpool, dan Spurs

Para pemain Manchester United melalukan selebrasi.
Foto: EPA-EFE/PETER POWELL
Para pemain Manchester United melalukan selebrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Manchester United (MU) kalah bersaing dari Manchester City pada musim ini dalam perebutan juara Liga Primer Inggris. Namun MU tidak memiliki pesaing dalam hal kekuatan di media sosial (medsos).

Raksasa Old Trafford itu, yang memuncaki Deloitte's Money League pada Januari sebagai klub terkaya di dunia, juga berada di puncak Social Network Rangkings untuk Liga Inggris pada 2017. Laporan itu, yang dihasilkan oleh Newton Insight, Selasa (20/3), memberi peringkat kepada 20 klub teratas Liga Primer Inggris. Ini berdasarkan delapan indikator performa di berbagai jenis medsos.

MU mengungguli City untuk menduduki posisi pertama, sedangkan Chelsea di posisi ketiga, Arsenal keempat, Liverpool kelima, dan Tottenham Hotspur di peringkat ketujuh. Huddersfield Town secara mengejutkan berada di posisi keenam, sedangkan Stoke City berada di urutan terbawah.

United memiliki 73,7 juta pengikut di Facebook pada 2017, 16,5 juta penggemar di Twitter, dan 20 juta pengikut di Instagram. City memiliki 29 juta, 5,5 juta, dan 5,9 juta penggemar untuk kategori-kategori yang sama. MU juga memiliki pengikut paling banyak di antara 20 klub Liga Inggris di media sosial Cina Weibo, 9,2 juta. Para penggemar skuat Iblis Merah berjumlah 30 persen dari total pengikut Liga Prmer Inggris. 

"Cara terbaik untuk menyebut pendekatan Manchester United dalam membangun basis penggemar globalnya adalah tidak kenal lelah," kata laporan itu. "Klub tidak bersantai untuk mempertahankan keunggulannya, mereka terus menekan ke depan. Mereka memiliki lebih banyak sumber daya dibanding sebagian besar lainnya untuk mendukung ambisi-ambisinya, namun klub juga berkomitmen untuk menghasilkan konten kreatif dan mendorong keterlibatan penggemar."

The Social Network Rankings menggunakan indikator-indikator seperti keterlibatan penggemar, pertumbuhan, total "postingan" klub, dan jumlah hari yang diperlukan klub untuk menambah 10 ribu pengikut baru.

Meski 113 ribu pengikut tim promosi Huddersfield di Facebook merupakan jumlah "kurcaci" bagi klub-klub yang lebih besar, hal itu mewakili kenaikan 80 persen dalam setahun, sedangkan penggemar mereka di Instagram naik 600 persen. Ini menjadi bukti daya pikat Liga Inggris.

Huddersfield melakukan usaha-usaha besar untuk menaikkan profil klub melalui promosi, mencatatkan 18 ribu post di medsos pada 2017, hanya tertinggal dari Chelsea, United, dan Chelsea. "Tim-tim kecil kesulitan untuk bersaing secara finansial dengan tim-tim papan atas, namun performa digital Huddersfield semestinya menumbuhkan keberanian klub-klub lain dalam mencari kenaikan ekspos terhadap merek," kata laporan itu.

Meski terdapat total 250 juta pengikut Facebook di Liga Primer Inggris yang membuat medsos ini menjadi format yang paling umum digunakan para penggemar, angka itu hanya mewakili kenaikan lima persen per tahun dibandingkan 49 dan 33 persen kenaikan di Twitter dan Instagram.

"Facebook kelihatannya telah mencapai kematangan," kata laporan itu. "Twitter memberikan kesegaran terhadap drama kehidupan sepak bola. Itu memberi umpan terhadap rasa lapar yang tidak ada habisnya untuk gosip."

Cina dinilai sebagai pasar yang besar dan relatif belum dimanfaatkan, meski masih ada sejumlah teka-teki, menurut laporan itu. Arsenal dan Liverpool menjadi klub pertama yang memiliki akun di medsos Ciina Weibo pada 2011, sejak itu klub-klub Liga Primer Inggris total memiliki kombinasi basis penggemar sebesar 30 juta pengikut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement