REPUBLIKA.CO.ID, DUSSELDORF -- Manajer Jerman Oliver Bierhoff menyatakan timnas Jerman perlu melakukan reformasi besar-besaran agar tetap kompetitif secara global, Rabu (21/3). Jerman akan menjalani pertandingan persahabatan melawan S panyol pekan ini.
Setelah merengkuh Piala Dunia 2014, Jerman juga sukses pada Piala Konfederasi tahun lalu dan Piala Eropa U-21. Bagaimanapun, Bierhoff mengatakan sejumlah perubahan perlu dilakukan untuk tetap bertahan di puncak.
"Saya yakin pekerjaan yang bagus telah dilakukan di sepak bola Jerman, kami merupakan pemenang Piala Konfederasi, juara (Piala) Eropa U-21, namun kami tidak dapat hanya melihat kepada generasi ini," kata mantan Bierhoff kepada para pewarta, Rabu. "Kami harus melihat perkembangan. Anda tidak harus menjadi ahli untuk melihat bahwa kami perlu mengambil langkah besar selanjutnya. Kami harus mampu bereaksi lebih cepat terhadap sejumlah hal."
Komentar-komentar Bierhoff terlontar setelah pelatih timnas Jerman Joachim Loew mengatakan klub-klub Bundesliga Jerman mengajari para pemain untuk membuang bola dengan cepat dan bukan mencoba melakukan sesuatu saat menguasai bola. Ia memperingatkan bahwa hal itu dapat mempengaruhi prospek masa depan negara itu.
Jerman, juara Piala Dunia sebanyak empat kali, merombak sistem latihan pemain muda setelah hasil-hasil mengecewakan pada Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000. Sekitar 80 juta euro per tahun dikucurkan ke pusat-pusat pelatihan pemain muda milik klub-klub Jerman, ketika generasi pemain-pemain baru yang bagus sedang dibentuk.
Hasilnya, Jerman mencapai final atau semifinal pada enam turnamen terakhir secara berturut-turut. "Ada banyak pekerjaan terkait membuang bola, banyak sistem, semua orang mengetahui di dalam hatinya namun mungkin kami sedikit mengabaikan aspek individual," kata Bierhoff. "Penting untuk berinvestasi pada sepak bola dan bukan hanya pada transfer-transfer pemain."
Jerman, yang akan bermain melawan Brasil empat hari setelah pertandingan Jumat (23/3) dengan Spanyol, menghuni Grup F pada Piala Dunia di Rusia, bersama dengan Meksiko, Korea Selatan, dan Swedia.