Sabtu 24 Mar 2018 17:20 WIB

Audisi PB Djarum Lebih dari Sekadar Pencarian Bakat

Jumlah pendaftar meningkat dibanding tahun lalu

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Hazliansyah
Para atlet muda Pekanbaru mengikuti Audisi Umum Beasiswa Djarum 2018 di GOR Angkasa, Sabtu (24/3). Pekanbaru jadi kota pertama dalam rangkaian pencarian bibit bakat PB Djarum pada tahun ini.
Foto: Republika/Gilang AP
Para atlet muda Pekanbaru mengikuti Audisi Umum Beasiswa Djarum 2018 di GOR Angkasa, Sabtu (24/3). Pekanbaru jadi kota pertama dalam rangkaian pencarian bibit bakat PB Djarum pada tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 di Pekanbaru, Riau yang dimulai sejak Sabtu (24/3) berhasil menyedot antuasiasme luas dari bakat-bakat muda. Pekanbaru adalah kota pertama dari delapan tempat yang disasar PB Djarum dalam mengadakan audisi umum tahun ini.

Dilihat dari data yang masuk, sebanyak 570 atlet di bawah usia 15 tahun di Pekanbaru melakukan pendaftaran untuk mengikuti audisi di GOR Angkasa hingga Senin (26/3) mendatang. Jumlah tersebut meningkat dari tahun lalu yang berada di angka 460.

Menurut Program Associate Bakti Olahraga Djarum Foundation, Abraham Delta, dari semua atlet yang mendaftar ini tak seluruhnya berhasil menunjukkan talenta di depan tim pencari bakat. Abraham mengakui, atlet-atlet yang sanggup menunjukkan potensi mayoritas merupakan anggota dari klub-klub bulu tangkis setempat.

Abraham mengungkapkan, PB Djarum memang sengaja membuka peluang selebar-lebarnya bagi anak-anak Pekanbaru yang mencintai olahraga bulu tangkis. Bukan cuma mereka yang aktif di klub, tapi juga anak-anak rumahan pecinta olahraga tepok bulu ini.

Untuk itulah, menurutnya, PB Djarum rela meluangkan waktu melihat satu per satu penampilan dari para peserta yang bahkan sebenarnya belum memiliki skill dasar mumpuni.

"Dalam audisi umum ini, kami bukan cuma cari atlet berbakat saja. Lebih dari itu, kami ingin menyebarkan antusiasme bulu tangkis ke daerah-daerah, terbukti ternyata bulu tangkis sangat dicintai di sini," kata Abraham kepada Republika.co.id di GOR Angkasa, Pekanbaru, Sabtu.

Abraham mengatakan, PB Djarum sebenarnya telah melakukan diskusi dengan cabang-cabang Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) di daerah untuk membahas soal efektifitas audisi umum. Sempat lahir gagasan agar seleksi hanya diikuti oleh atlet muda perwakilan klub-klub di daerah tempat dilangsungkannya audisi umum.

Ide ini sempat muncul agar Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis bisa berjalan efektif. Dengan demikian, maka tim pencari bakat bisa fokus untuk menyeleksi para atlet yang sudah punya dasar bulu tangkis mumpuni.

Namun, ide ini kemudian gugur dan melahirkan kesepakatan lain. Abraham mengungkapkan, audisi yang dilakukan Djarum ingin memberikan dampak lebih luas dari sekadar mencari bakat. Maka dari itu, seluruh anak, walaupun masih minim talenta bisa mengikuti audisi ini.

"Kita lihat ada anak masih usia lima tahun datang dengan baju bulu tangkis, sepatu olahraga dan semangat memegang raket bersama orang tuanya. Kami pikir 'masa iya kami tolak'. Ini adalah bibit, biar mereka ikut dulu untuk membangun mental dan rasa cinta yang lebih besar kepada bulu tangkis," kata Abraham.

Audisi Beasiswa PB Djarum akan menyasar sejumlah kota. Selain di Pekanbaru, PB Djarum juga akan mencari bakat-bakat di Balikpapan, Manado, Cirebon, Solo, Purwokerto, Surabaya, dan Kudus. Nama-nama atlet besar di kancah badminton Indonesia saat ini seperti Kevin Sukamuljo, Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir, dan Mohammad Ahsan adalah jebolan program Beasiswa PB Djarum.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement