Rabu 28 Mar 2018 05:52 WIB

GM Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia Bicara Egy

Yang diperlukan Egy saat ini adalah dukungan sepenuh hati tanpa ekspos berlebihan.

Pesepak bola timnas Indonesia U-19 Egy Maulana (kanan) berebut bola dengan pesepak bola timnas Jepang U-19 Kawai Ayumu (kiri) dalam laga persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Ahad (25/3).
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Pesepak bola timnas Indonesia U-19 Egy Maulana (kanan) berebut bola dengan pesepak bola timnas Jepang U-19 Kawai Ayumu (kiri) dalam laga persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Ahad (25/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ponaryo Astaman menyampaikan harapan besarnya kepada awak media terkait Egy Maulana Vikri. Pemain timnas U-19 itu tengah merintis karier di Eropa untuk menjadi bintang lapangan hijau.

"Saya justru pesannya buat media, jangan terlalu ekspos secara berlebihan. Karena semakin besar pemberitaan, ekspektasi masyarakat juga akan makin besar dan kemungkinan beban untuk sang pemain semakin besar pula. Ketika meleset sedikit, malah enggak baik buat Egy," kata General Manager Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) itu saat ditemui di Jakarta, Selasa (27/3) malam.

Menurut Ponaryo, yang diperlukan Egy saat ini adalah dukungan sepenuh hati tanpa memberikan ekspos yang terlalu berlebihan. Untuk Egy, mantan kapten tim nasional Indonesia ini berpesan agar mempergunakan kesempatan bermain dengan iklim sepak bola Eropa sebaik-baiknya.

Ia menegaskan, tak perlu melihat tim yang dibela Egy, melainkan jam bertanding yang akan didapatkan pemain asal Sumatra Utara itu. "Jika dia bergabung dengan tim kecil tapi bermain reguler, menurut saya akan membantu kariernya, dibanding dia dikontrak tim besar, namun harus menjadi cadangan," kata Ponaryo.

Menurut Ponaryo, yang diperlukan Egy pengalaman bertanding. Terpenting, kata mantan kapten timnas Indonesia ini, Egy mendapat kesempatan bertanding sebanyak mungkin.

Egy tengah menjadi fenomena dalam jagat sepak bola Tanah Air. Pemain 17 tahun dari Sekolah Khusus Olahragawan (SKO) Ragunan tersebut menandatangani kontrak bersama klub Polandia Lechia Gdansk selama tiga tahun.

Egy baru bisa bermain pada Juni 2018 setelah usianya menginjak 18 tahun. Akan tetapi, belum membuktikan kemampuannya untuk bersaing di Eropa, Egy hampir tiap hari mengisi kolom pemberitaan di semua lini media masa.

"Memang kami lihat ini ada kerawanan, namun untuk bertindak melakukan perlindungan, itu belum cukup karena terbentur usia. Tapi kami melakukan pendampingan dengan pendekatan personal dengan berbagi pengalaman," kata Ketua APPI Firman Utina. Ia meminta semua pihak, termasuk media, agar tidak membuat situasi Egy tak nyaman. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement