Rabu 28 Mar 2018 16:16 WIB

Ini Kesan Beckham pada Siswi Korban Perundungan di Indonesia

Sripun sosok pembuat perubahan dan kini membantu menciptakan lingkungan positif.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Endro Yuwanto
Duta Kehormatan Unicef, David Beckham bersama Sripun, saat berkunjung di Semarang.
Foto: dok. Unicef 2018
Duta Kehormatan Unicef, David Beckham bersama Sripun, saat berkunjung di Semarang.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Duta Kehormatan Unicef, David Beckham terkesan dengan siswi SMP di Semarang yang menjadi korban perundungan (bullying). Siswi itu menjadi pemimpin untuk mencegah perundungan di sekolahnya.

Dalam kunjungannya di Kota Semarang, JawaTengah, Beckham bertemu dengan Sripun (15 tahun), siswi yang telah menceritakan kisahnya tersebut pada Instagram Story-nya dan menunjukkan rumahnya, keluarga, dan teman-temannya di sekolah kepada dunia.

"Saya menghabiskan waktu dengan seorang anak perempuan yang luar biasa, Sripun yang dipilih oleh teman temannya, untuk ikut ambil bagian dalam program anti-perundungan guna menghentikan kekerasan di sekolah," kata Beckham dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (28/3).

Menurut salah satu legenda Manchester United ini, Sripun merupakan sosok pembuat perubahan dan kini membantu menciptakan lingkungan belajar yang positif untuk siswa- siswa lain agar merasa aman. Ia berharap murid-murid lain tidak perlu mengalami perundungan seperti Sripun. Karena kekerasan dan perundungan antarteman adalah sejumlah isu yang dihadapi anak-anak muda di Indonesia.

Lebih dari satu di antara lima anak berusia 13 hingga 15 tahun telah mengalami perundungan. Sehingga total ada sekitar 18 juta anak mengalami perundungan. Bahkan, satu dari tiga anak mengalami serangan fisik di sekolah. "Kekerasan ini meningkatkan risiko kesehatan mental yang buruk di antara anak-anak dan menjadi salah satu penyebab putus sekolah," ujar Beckham.

Selama mengunjungi Indonesia, Beckham juga berkesempatan melihat langsung bagaimana sekolah di Indonesia melakukan pendekatan yang berpusat pada siswa, dengan melibatkan tidak hanya anak-anak yang pernah mengalami perundungan. Tetapi juga anak-anak yang pernah melakukan perundungan. Berdasarkan skema ini, sebuah kelompok yang anggotanya dipilih oleh sesama teman dilatih mengenai isu-isu tentang perundungan dan belajar untuk menciptakan lingkungan positif. "Sedangkan, guru-guru belajar untuk menggunakan disiplin positif guna memastikan kelas tetap bebas dari kekerasan," katanya.

Beckham mengetahui bahwa program-program pencegahan perundungan di Indonesia telah memberikan manfaat bagi sedikitnya tujuh ribu anak, dengan hasil yang mengindikasikan bahwa bahwa perundungan berkurang hampir 30 persen di program-program percontohan awal. "Hal yang paling menyentuh saya ketika saya mengunjungi anak- anak di seluruh dunia adalah potensi yang terdapat pada setiap anak," kata mantan kapten timnas Inggris itu.

Hal ini membuat Beckham merasa sangat bangga melihat bagaimana "7: The David Beckham Unicef Fund" bisa membantu Unicef mengatasi perundungan dan kekerasan di sekolah- sekolah di Indonesia. Sehinga, pada akhirnya membantu menjaga agar anak-anak, terutama anak perempuan, aman di sekolah sehingga bisa melanjutkan pendidikan dan mewujudkan masa depan yang lebih baik.

Sejak tahun 2015, "7 :The David Beckham Unicef Fund" juga telah mengubah hidup jutaan anak di seluruh dunia. Dari memvaksinasi 400 ribu anak terhadap polio di Djibouti hingga membantu 15 ribu anak mengakses air minum bersih di Burkina Faso serta melindungi 14.500 anak dari kekerasan dan perlakuan yang salah di Kamboja.

The 7 Fund baru-baru ini mendukung program-program Unicef di Indonesia, El Salvador, Nepal, dan Uganda untuk membantu anak-anak meruntuhkan halangan dan mengeluarkan kehebatan mereka. The 7 Fund mengatasi perundungan, kekerasan, perkawinan usia anak, dan anak putus sekolah, serta memastikan agar anak-anak terutama anak perempuan- mendapat kesempatan sejati untuk meraih potensi hebatnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement