REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menilai pengelolaan anggaran Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) pada tahun 2018 membaik. Anggota III BPK Achsanul Qosasi mengatakan, peningkatan pengelolaan anggaran oleh Inasgoc tersebut lebih baik dibandingkan dengan pengelolaan pada tahun lalu.

"Sekarang ini lebih bagus dibanding pemeriksaan tahun lalu. Karena tahun lalu kan kami juga periksa, Inasgoc sekarang kami periksa, sekarang lebih baik," kata Achsanul pada wartawan, Kamis (29/3).

Inasgoc merupakan salah satu lembaga yang mendapat aliran dana langsung dari pemerintah. Achsanul mengatakan, pihaknya terus mengawasi bagaimana pengelolaan anggaran oleh Inasgoc tersebut.

Achsanul menambahkan, pengawasan tersebut untuk menghindari adanya politisasi dan kriminalisasi anggaran. Pasalnya, orang-orang yang tergabung di Inasgoc terdiri dari sejumlah kalangan yang berbeda-beda dan tidak memahami keuangan negara dengan baik.

"Karena begini, Inasgoc adalah satu lembaga yang terdiri dari sejumlah kalangan dan mereka tidak memahami keuangan negara, ada dari TNI, politisi, LSM, pengusaha, yang notabene sama sekali tidak mengetahui UU tentang keuangan negara, tata kelola keuangan negara yang baik," jelas Achsanul.

Untuk menghindari hal tersebut, Achsanul mengatakan, BPK langsung melakukan pemeriksaan sambil berjalan. Hal ini dilakukan agar Inasgoc bisa lebih baik dalam hal pengelolaan keuangannya. "Jangan sampai dipolitisasi-lah, kalau salah ya salahkan," kata Achsanul menegaskan.

Inasgoc dan BPK telah menggelar pertemuan yang dihadiri Wakil Ketua Inasgoc Sjafrie Sjamsoeddin, Sekretaris Jenderal Inasgoc Eris Herryanto, dan sejumlah koordinator kesekretariatan Inasgoc.

"Kami akan banyak melakukan kegiatan pada tahun depan (2018). Kami berusaha agar anggaran yang kami kelola dapat sesuai ketentuan," kata Ketua Umum Inasgoc Erick Thohir, belum lama ini.

Ikuti Whatsapp Channel Republika