Senin 02 Apr 2018 19:19 WIB

Presiden Harapkan Swasta dan BUMN Jadi Bapak Asuh Olahraga

Hal ini untuk dapat mendukung penuh prestasi berbagai cabang olahraga

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memanggil atlet berprestasi ke Istana Negara. Kali ini Jokowi memanggil ganda putra Bulu Tangkis Indonesia, Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya, Senin (2/4).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memanggil atlet berprestasi ke Istana Negara. Kali ini Jokowi memanggil ganda putra Bulu Tangkis Indonesia, Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya, Senin (2/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta perusahaan swasta dan juga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar dapat mendukung penuh prestasi berbagai cabang olahraga.

"Bapak Presiden mengharapkan dunia usaha yang lain harus mengambil peran masing-masing cabang olahraga karena kalau sudah diambil peran-peran itu maka soal sponsor, pembinaan, soal fasilitas itu akan terpenuhi dengan baik," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/4).

Nahrawi bersama dengan pemenang All England 2018, Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo, menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka.

"Kiranya itu menjadi perhatian. Tanpa adanya partisipasi, prestasi tidak akan lebih baik di masa-masa datang. Ini tentu digarisbawahi Bapak Presiden. Bapak Presiden menginginkan nanti tidak hanya dunia usaha, tapi BUMN juga jadi bapak asuh dari cabang-cabang olahraga di Tanah Air. Ini demi kemajuan prestasi olahraga Indonesia di masa-masa datang," ungkap Nahrawi.

Nahrawi mencontohkan cabang olah raga tenis meja yang juga disponsori BUMN. Namun, hal itu tidak diikuti cabang olahraga lainnya.

"Tidak ada pilihan lain kecuali kita ajak mereka untuk menjadi bapak asuh, tentu dengan pendekatan lebih khusus lagi dari pemerintah kepada dunia usaha maupun BUMN. Dalam konteks pembinaan dan penyiapan infrastruktur memang belum banyak, kecuali sponsor insidental dalam setiap turnamen," kata Nahrawi menjelaskan.

Padahal, menurut Nahrawi, yang dibutuhkan adalah penyiapan infrastruktur yang besar, luas, layak, dan manusiawi.

"Karena seperti yang disampaikan Kevin, betapa semua di klubnya menjadi nyaman karena semuanya tersedia dengan baik, soal gizi, nutrisi, kesehatan semuanya tersedia dengan baik. Nah, kalau semuanya bisa tertangani, terutama cabang olahraga yang tidak populer maka banyak prestasi yang akan datang, tidak hanya bertumpu pada bulu tangkis, yang lain kita harapkan berprestasi seperti bulu tangkis," ungkap Nahrawi.

Ia pun mengakui bahwa pemerintah tidak dapat berjalan sendiri untuk memajukan berbagai cabang olahraga di Indonesia.

Selain meminta keikusertaan swasta, Presiden juga mengucapkan selamat kepada pencapaian Marcus dan Kevin.

"Pak Presiden memberikan selamat buat kita untuk terus mempertahankan prestasi dan kalau bisa menyumbang emas buat Asian Games," kata Marcus.

Ganda putra nomor satu dunia yang kerap disebut the Minions ini juga mengatakan bahwa frekuensi latihan keduanya dilakukan setiap hari.

"Kita pertandingannya banyak, jadi turnamennya hampir setiap bulan ada. Jadi, kita latihannya seperti biasa sih. Asian Games kan Agustus, ya, Itu masih banyak pertandingan sebelumnya, tapi kita fokus ke Asian Games juga. Jadi, latihan seminggu enam kali," ucap Marcus tersenyum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement