Selasa 03 Apr 2018 20:28 WIB

Pelatih PSM Berharap Pluim tak Kena Demam Berdarah

Pemain asal Belanda itu merupakan roh permainan dari PSM.

Wiljan Pluim (kanan).
Foto: ANTARAFOTO/Yusran Uccang
Wiljan Pluim (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pelatih PSM Makassar Robert Rene Alberts berharap gelandang serang Wiljam Pluim tidak terkena demam berdarah. Alberts tak ingin Pluim absen saat timnya menghadapi Persela Lamongan dalam lanjutan kompetisi Liga 1 di Stadion Gelora Andi Mattalatta Mattoanging Makassar, Jumat (6/4).

Alberts mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil diagnosa dari tim dokter yang ditugaskan untuk memeriksa darah Pluim. "Ada peningkatan terhadap kondisi dia (Wiljam Pluim). Jika tes darahnya menunjukkan bagus dan tidak ada masalah seperti terkena deman berdarah, maka dia sudah bisa bergabung dalam latihan secepatnya," ujar dia.

Kekhawatiran pelatih PSM ini memang cukup berdasar. Sebab pemain asal Belanda itu merupakan roh permainan dari PSM. Kehilangan di laga nanti tentu akan memberikan pengaruh yang begitu besar terhadap kekuatan dan kinerja tim yang tengah fokus menjaga tren kemenangan di laga awal Liga 1.

Alberts menjelaskan, kondisi Pluim pada dasarnya sudah terus mengalami perkembangan yang baik. Namun ia tak bisa memastikan apakah si pemain bisa segera bergabung dalam latihan persiapan menghadapi Persela. Ia memilih menunggu hasil pemeriksaan tim dokter.

Selain Wiljam, PSM juga kemungkinan besar tetap kehilangan beberapa pemainnya seperti Ardan Aras, Heri Susanto, ataupun Bruce Djite yang lebih dulu menepi setelah menderita cedera.

Namun dari seluruh pemain tersebut, kehilangan terbesar tentu akan dirasakan jika pada akhirnya Pluim didiagnosa menderita demam berdarah yang membuatnya harus beristirahat dengan waktu yang cukup lama. "Jika tidak ada masalah besar yakni mengalami demam berdarah, maka tentu dia akan segera bergabung dalam tim. Intinya saya memang cuma ingin memastikan tidak ada yang salah dengan kondisi kesehatannya," ujar Alberts.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement