Rabu 04 Apr 2018 20:35 WIB

Pengurus Baru PP PGSI Bertekad Lahirkan Pegulat Kelas Dunia

PP PGSI akan fokus pada pembinaan usia 12 sampai 16 tahun.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Foto bersama pengurus PP. PGSI periode 2018 - 2022 setelah dilantik oleh ketua umum KONI Pusat Tono Suratman.  Acara berlangsung Rabu (4/4) di Jakarta.  Hadir juga Pegulat Asian Games 2018.
Foto: dok. Istimewa
Foto bersama pengurus PP. PGSI periode 2018 - 2022 setelah dilantik oleh ketua umum KONI Pusat Tono Suratman. Acara berlangsung Rabu (4/4) di Jakarta. Hadir juga Pegulat Asian Games 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PP PGSI) bertekad untuk melahirkan pegulat kelas dunia. Itu diungkapkan ketua umum PP PGSI periode 2018-2022 Trimedya Panjaitan, usai acara pelantikan yang digelar di Hotel Century Jakarta, Rabu (4/4).

"Kami ingin PP PGSI bisa melahirkan atlet-atlet berkelas yang bisa bersaing di level Asia Tenggara, Asia, hingga dunia. Kamijuga ingin memajukan gulat Indonesia agar lebih dikenal di dunia," kata Trimedya.

Trimedya juga tidak melupakan pembinaan yang merupakan program penting di dalam negeri. Pria yang juga menjabat sebagai wakil Komisi III DPR RI itu akan fokus pada pembibitan usia dini. PB PGSI akan fokus pada pembinaan usia 12 sampai 16 tahun. "Termasuk kejurnas satu tahun sekali. Insya Allah kami lakukan rutin," jelasnya.

Namun, Kejurnas baru bisa berjalan tahun depan mengingat atlet-atlet Indonesia saat ini tengah fokus mempersiapkan diri untuk tampil di Asian Games 2018.

Trimedya yakin PP PGSI akan dapat bekerja maksimal. Sebab, organisasi yang dipimpinnya diisi oleh orang-orang terbaik yang mau bekerja keras untuk Indonesia.

"Sebelum menyusun kepengurusan PGSI, saya hubungi orang-orang memiliki komitmen dan tanggung jawab untuk memajukanorganisasi sebagai salah satu unsur penting dalam meningkatkan prestasi,"ujarnya.

Hampir 70 persen wajah baru menghiasi kepengurusan PP PGSI. Sisa 30 persen merupakan orang yang selama ini berkecimpung di olahraga gulat. 

"Sebagian besar saya menggaet dari kalangan advokat, legislatif, pengusaha yang sudah teruji. Hal ini karena tidak ada anggaran negara. Sehingga, tujuannya para pengurus bisa menjadi bapak asuh," ungkap Trimedya.

Dewan Penasihat PP PGSI Bambang Soesatyo berharap olahraga gulat bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah olahraga dunia. Setidaknya dalam perhelatan olahraga Asian Games 2018 atlet gulat Indonesia bisa menyumbangkan satu emas.

"Asian Games 2018 sudah di depan mata. Dibawah kepemimpinan Bapak Trimedya Panjaitan, olahraga gulat harus mampu menggeliat lebih kuat dan lebih hebat lagi. Target satu medali emas di Asean Games 2018 harus bisa terpenuhi," ujar Bamsoet.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPR RI ini menuturkan, selain fokus pada peningkatan latihan fisik dan mental, PP PGSI juga harus mampu meningkatkan kesejahteraan para atlet gulat. Sehingga bisa membantu meningkatkan konsentrasi para atlit dalam berlatih maupun bertanding.

Bamsoet menjelaskan, DPR RI telah mengalokasikan lebih dari Rp 5 triliun kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga. Ini merupakan bentuk komitmen DPR RI dalam menjalankan fungsi anggaran dalam memajukan olahraga dan kepemudaan di Tanah Air.

"Saya yakin PP PGSI bisa berkoordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam mengakses pendanaan. Jika ada hambatan atau membutuhkan jembatan koordinasi dengan berbagai pihak lainnya, saya siap membantu," tutur Bamsoet.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement