REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Tiga atlet National Paralympic Committe (NPC) Indonesia cabang olahraga menembak berhasil lolos ke Asian Para Games (APG) 2018 di Jakarta Oktober mendatang. Mereka meampaui nilai minimal yang dibutuhkan pada event Al Ain, Dubai yang menjadi ajang kualifikasi APG 2018.
"Tiga dari lima atlet penembak NPC Indonesia yang dikirimkan berhasil lolos atau memenuhi minimal qualification score (MQS) atau babak kualifikasi di Al Ain Dubai, pada pekan lalu," kata Pelatih Nasional Menembak NPC Indonesia, Saridi, usai memimpin pelatnas menembak di lapangan menembak Manahan, Solo, Rabu (4/4).
Menurut Saridi, tiga atlet menembak yang berhasil lolos kualifikasi APG mendatang, yakni Muhammad Ridwan kelas pistol 10 meter, Hanif Pujiastuti dua kelas di 10 meter standing, dan kelas prone, serta Bolot Triyanto yang turun kelas SH2 prone 10 meter.
Penembak Indonesia Muhammad Ridwan yang turun kelas pistol 10 meter berhasil mengumpulkan nilai 549, sedangkan MQS hanya 540. Penembak Hanif Pujiastuti berhasil lolos dua kelas di 10 meter standing dengan mendapat nilai 570 poin dari standar 551, dan dikelas prone dapat nilai 625 dari standar 620.
Penembak Indonesia lainnya, Bolot Triyanto yang lolos dikelas SH2 prone 10 meter mendapatkan nilai 629 dari standar 625. Namun, dua atlet lainnya Aris dan Ratmini yang tidak lolos karena nilainya kurang dua poin dari standarnya.
"Kami harus bekerja keras memperbaiki penampilan atlet menembak NPC Indonesia untuk memperbaiki agar mereka meningkat prestasinya di atas standar kualifikasi," kata Saridi.
Menurut dia, dua atlet yang belum lolos babak kualifikasi menjadi bahan evaluasi. Keduanya harus mampu memperbaiki nilainya dan mempertajam menembak untuk lolos ke Asian Para Games 2018.
"Kami yakin dua atlet menembak masih ada peluang untuk memperbaiki nilai untuk lolos ke APG. Kedua atlet ini akan dikirim lagi mengikuti ke event kualifikasi di Palembang pada Juli mendatang," katanya.
Selain itu, NPC Indonesia juga akan mengirim enam atlet lainnya yang sekarang bergabung di Pelatnas di Solo, tetapi apabila mereka hasilnya tidak sesuai standar kualifikasi, sangat merugikan Indonesia sebagai tuan rumah.
Kendati demikian, pihaknya akan upayakan agar Indonesia sebagai tuan rumah bisa meloloskan semua atletnya dengan mendapatkan tiket wild card dari International Paralympic Committee (IPC) selaku panitia.
"Kami cabang olahraga menembak telah mempersiapkan sebanyak 11 atletnya. Mereka akan digembleng latihan agar mampu memenuhi target memperbaiki catatan nilai sesuai MQS persiapan di APG," katanya.