Klub Peserta Liga Indonesia dari DIY Nyatakan Sikap Bersama

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sejumlah klub sepak bola peserta Liga 1, 2, dan 3 Indonesia asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) maupun yang akan bermarkas DIY menggelar pertemuan di Polda DIY. Manajer, panitia pelaksana, sampai suporter terlibat menyatakan sikap bersama menjelang bergulirnya gelaran Liga Indonesia.

Pertemuan bertajuk Rapat Koordinasi Pam Pertandingan itu diselenggarakan Polda DIY. Kegiatan itu dihadiri perwakilan-perwakilan dari PSS Sleman, PS Tira Bantul, PSIM Yogyakarta, dan Persiba Bantul.

Koordinasi diisi evaluasi kejadian-kejadian yang selama setahun belakangan. Mulai dari bentrokan, penimpukan, pelanggaran-pelanggaran, sampai kasus-kasus kiriminal yang melibatkan suporter.

Setelah itu, Karo Ops Polda DIY Kombes Pol Iman Prijantoro membacakan pernyataan sikap yang kurang lebih berisi kesepakatan bersama untuk mematuhi segala peraturan yang berlaku. Pernyataan kemudian ditandatangani.

Penandatanganan dilakukan Manajer PSS Sleman Siswantoro, Direktur Teknik PSIM Yogyakarta Brustam Iswanto, Manajer Persiba Bantul Endro, dan perwakilan PS Tira. Setelah panitia pelaksana, pimpinan-pimpinan suporter turut menandatangani.

Mulai Presiden Brajamusti Muslich Burhanudin, Ketua The Maident Rendy Agung Prasetya, Plt Ketua Slemania Asep Handi Kurniawan, Koordinator BCS Zulfikar Nugroho Putro, Lurah Paserbumi Rumawan, dan Ketua CNF Wisnu Ardi. Pertemuan ditutup foto bersama.

Kombes Iman Prijantoro mengatakan, kesepakatan serupa pernah dilakukan dan berhasil berjalan baik bersama dengan suporter-suporter luar DIY. Salah satunya Bonek yang merupakan suporter Persebaya Surabaya.

Imam menerangkan, kerawanan akan selalu dipredikasi sejak awal, sehingga sebelum meminta izin dari Polda DIY sudah ada langkah-langkah antisipasi. Ia menegaskan, jika terpaksa Polda DIY tidak segan-segan menolak mengeluarkan izin pertandingan. "Apabila langkah terjelek itu tidak bisa dilakukan, maka pertandingan tidak akan diselenggarakan," kata dia, Kamis (5/4).

Manajer PSS Sleman Siswantoro memberikan dukungannya terhadap pertemuan yang dinilainya sangat positif tersebut. Tujuannya, agar pesepakbolaan di DIY jangan sampai dicemari hal-hal yang tidak diinginkan.

Siswantoro menambahkan, secara resmi PSS Sleman memang belum memetakan potensi-potensi terjadinya bentrok suporter. Namun, ia meyakini, jika komunikasi sudah terjalin tidak akan ada bentrokan yang terjadi. "Ini akan tetap kami usahakan dilakukan komunikasi, insyaAllah tidak ada," jelas dia.