Kamis 05 Apr 2018 20:55 WIB

Inapgoc Koordinasi dengan Wapres Perihal Surat Keluhan OCA

Penyelenggaraan Asian Para Games 34 hari setelah Asian Games 2018 telah diputuskan.

Asian Para Games 2018
Foto: dok INAPGOC
Asian Para Games 2018

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (Inapgoc) akan berkoordinasi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ini terkait surat keluhan Dewan Olimpiade Asia (OCA) tentang penyelenggaraan Asian Para Games setelah Asian Games 2018 di Jakarta.

"OCA mengirim surat kepada Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc), kenapa ada penyelenggaraan Asian Para Games sebelum 120 hari setelah Asian Games. Padahal, itu bukan hal baru karena di Korea Selatan dan Cina penyelenggaraan Asian Para Games berlangsung setelah Asian Games," kata Ketua Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari selepas Rapat Koordinasi Asian Games dan Asian Para Games di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Jakarta, Kamis (5/4).

Okto mengatakan keputusan penyelenggaraan Asian Para Games pada 6-13 Oktober atau 34 hari setelah Asian Games 2018 telah diputuskan. Ini setelah Indonesia menggantikan Vietnam sebagai tuan rumah pesta multicabang olahraga tertinggi di Asia itu.

"Itu persoalan komunikasi saja karena OCA beralasan baru mengetahui APG setelah Asian Games. Mereka mengatakan penyelenggaraan kegiatan lain setelah Asian Games melanggar kontrak tuan rumah," katanya.

Namun, Indonesia tidak dapat menerima permintaan OCA terkait jadwal penyelenggaraan APG yang harus diundur atau 120 hari setelah penutupan Asian Games 2018.

"Kami akan meminta kepada Komite Paralimpiade Asia untuk berkomunikasi dengan OCA. Tapi, pemerintah harus tegas karena sudah memutuskan penyelenggaraan dan anggaran," kata Okto.

Selain koordinasi terkait surat keluhan OCA, Inapgoc akan menggelar pawai obor Asian Para Games di sejumlah kota di Indonesia sebagaimana pawai obor Asian Games.

"Kami akan menggelar pawai obor, tetapi hanya di beberapa daerah saja yang layak untuk mewakili Indonesia. Dana kami terbatas," kata Okto. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement