Jumat 06 Apr 2018 13:33 WIB

Pelatih CSKA Berharap Ide Boikot Piala Dunia 2018 Menguap

Gagasan yang dimotori oleh Inggris sebaiknya jangan sampai terjadi.

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Israr Itah
Viktor Goncharenko
Foto: EPA-EFE/ANDY RAIN
Viktor Goncharenko

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih klub elite Rusia CSKA Moskow, Viktor Goncharenko, sangat sedih jika sejumlah negara Eropa berniat memboikot Piala Dunia 2018 di negaramya pada musim panas nanti. Goncharenko mengungkapkan perasaannya ini saat konferensi pers selepas laga leg pertama Liga Europa melawan Arsenal di London, Jumat (6/4).

Pelatih berusia 40 tahun ini mengatakan, gagasan yang dimotori oleh Inggris sebaiknya jangan sampai terjadi. Goncharenko mengatakan, Rusia akan memperlakukan negara-negara yang datang sebagai tamu istimewa.

"Kami akan menyambut kalian dengan sangat baik di Rusia untuk Piala Dunia. Saya yakin akan hal itu," kata Goncharenko di depan media-media Inggris yang mewawancarainya.

Goncharenko mengatakan, Piala Dunia di Rusia akan sangat menyenangkan. Pelatih yang baru pertengahan tahun lalu menangani CSKA ini mengatakan, siapa pun yang datang ke Rusia akan mendapatkan pengalaman hebat.

"Saya pastikan, di sana Anda akan melihat stadion-stadion luar biasa. Ayo, silakan tanyakan apa pun kepada saya. Semoga itu membantu Anda untuk yakin datang ke Rusia," kata Goncharenko.

Gagasan boikot Rusia muncul ketika Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson cemas Rusia akan menjadikan Piala Dunia 2018 sebagai alat propaganda. Johnson setuju dengan pernyataan anggota parlemen Ian Austin yang menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin akan memanfaatkan Piala Dunia dengan tujuan negatif.

Pernyataan yang disampaikan dalam pembahasan urusan luar negeri di Parlemen Inggris ini menuding ada potensi dari Putin untuk berbuat seperti Adolf Hitler. Mantan pemimpin Jerman ini menjadikan Olimpiade 1936 sebagai lahan propaganda yang menguntungkan Nazi sepihak.

"Ya, saya pikir perbandingan dengan Olimpiade 1936 ada benarnya juga. Saya pikir Vladimir Putin merasa Rusia sedang di bawah. Jadi, dia ingin menimbulkan masalah di mana pun dia bisa," kata Johnson, seperti diberitakan oleh Sky Sports beberapa waktu lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement