REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia akan membalas surat keluhan Dewan Olimpiade Asia (OCA) terkait penyelenggaraan Asian Para Games 2018 yang kurang dari 120 hari sejak penutupan Asian Games 2018. OCA menilai Indonesia melanggar kesepakatan kontrak tuan rumah.
"Perwakilan OCA mengatakan tidak masalah selama ada surat balasan dari Pemerintah Indonesia yang menjelaskan tentang Asian Para Games," kata Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto di Jakarta, Jumat (6/4).
Pemerintah Indonesia, menurut Gatot, akan membalas surat dari OCA itu pada pekan kedua April 2018. Sebab, rancangan surat sedang disusun Kementerian Pemuda dan Olahraga.
"Surat dari OCA itu kami terima dua pekan lalu. Mereka meminta penyelenggaraan Asian Para Games dimundurkan karena sesuai ketentuan kontrak tuan rumah tidak boleh ada kegiatan 120 hari sebelum atau sesudah Asian Games," kata Gatot.
Indonesia lantas membantah karena penyelenggaraan Asian Games 2014 dan Asian Para Games 2014 di Incheon Korea Selatan juga tidak berjarak 120 hari. Begitu pula dengan Olimpiade Rio 2016 dengan Paralimpiade Rio 2016.
"Kami akan membandingkan dengan Asian Games dan Asian Para Games sebelumnya, termasuk Olimpiade dan Paralimpiade dalam surat balasan kepada OCA. Kami juga sudah menyiapkan Asian Para Games sejak lama dan diketahui Komite Paralimpiade Asia (APC)," katanya.
Gatot mengatakan penyelenggaraan Asian Para Games tidak mungkin mundur dari jadwal yaitu 6-13 Oktober karena Indonesia sudah menyiapkan penyelenggaraan, termasuk anggaran.
Sebelumnya, Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) akan berkoordinasi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait surat keluhan dari Dewan Olimpiade Asia (OCA) tentang penyelenggaraan Asian Para Games setelah Asian Games 2018 di Jakarta.
"Itu persoalan komunikasi saja karena OCA beralasan baru mengetahui APG setelah Asian Games. Mereka mengatakan penyelenggaraan kegiatan lain setelah Asian Games melanggar kontrak tuan rumah," kata Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari.
Namun, Indonesia juga tidak dapat menerima permintaan OCA terkait jadwal penyelenggaraan APG yang harus diundur atau 120 hari setelah penutupan Asian Games 2018.
"Kami akan meminta kepada Komite Paralimpiade Asia untuk juga berkomunikasi dengan OCA. Tapi, pemerintah juga harus tegas karena sudah memutuskan penyelenggaraan dan anggaran," kata Okto.