REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Rencana masa depan Formula Satu (F1) akan memudahkan Aston Martin pada satu hari nanti menjadi pemasok mesin. Ini diutarakan CEO perusahaan mobil sport Inggris itu Andy Palmer.
Pabrikan mobil mewah pada masa lalu itu menjadi sponsor Red Bull saat ini. Mesin yang digunakan Red Bull saat ini disediakan oleh Renault, tetapi mereka juga sedang mencari alternatif.
Pemegang hak komersial F1 telah menjelaskan visi mereka untuk masa depan setelah 2020 ke bos-bos tim di GP Bahrain, yang merupakan balapan kedua musim ini. Poin utama dan jadi topik perhatian adalah untuk mesin yang lebih murah dan sederhana yang akan mendorong produsen baru, biaya yang harus diterapkan, dan distribusi pendapatan yang lebih seimbang.
"Kami sangat senang mendengar berita hari ini mengenai masa depan Formula One," kata Palmer di akun Twitter-nya, Jumat (6/4).
"Perubahan-perubahan prospektif ini mendukung banyak persyaratan yang diperlukan bagi Aston Martin untuk memasuki dunia olahraga ini sebagai pemasok mesin. Ini merupakan langkah yang sangat positif ke arah yang benar," tambahnya.
Poin utama mengenai unit daya adalah bahwa mereka harus lebih murah, sederhana, dan tangguh dengan lebih banyak kekuatan. Serta kebutuhan mengurangi grid penalti sebagai akibat dari mesin yang tidak dapat diandalkan.
F1 mengatakan, mesin akan tetap hibrida dan juga harus berjalan relevan, memungkinkan produsen untuk membangun unit daya yang unik dan asli. Aturan masa depan juga harus memastikan bahwa tim pelanggan yang membeli mesin mereka dari pabrikan yakin akan kinerja yang sama dengan tim saat ini.
Aston Martin saat ini dimiliki oleh dana ekuitas swasta Italia Investindustrial dan sekelompok investor Kuwait. Pada Februari lalu, Aston Martin mendaatkan memberikan laba tahunan sebelum pajak tertinggi pertama sejak 2010. Mobil-mobil Aston Martin sejak dulu diasosiasikan dengan film agen rahasia rekaan asal Inggris James Bond.