Ahad 08 Apr 2018 20:27 WIB

De Vries Amankan Poin Pertamina Prema Theodore Racing

Pembalap Indonesia Sean Gelael tak mendapatkan balapan ideal.

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Endro Yuwanto
Balapan F2 (ilustrasi)
Foto: Twitter F2
Balapan F2 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAKHIR -- Niyck De Vries mengamankan delapan poin untuk tim Pertamina Prema Theodore Racing. Pembalap asal Belanda ini berjuang keras untuk bisa finis di posisi kelima pada balapan sprint Formula 2 (F2) di Sirkuit, Sakhir, Bahrain, Ahad (8/4).

Start dari posisi ketiga, pembalap berusia 23 tahun ini langsung menyodok ke posisi terdepan, jelang tikungan pertama. Posisi ini terus ia pertahankan sampai lap kesembilan. Pada lap ini, tim Pertamina Prema menjalankan strategi berani dengan meminta De Vires masuk pit stop untuk mengganti ban.

Strategi ini menyebabkan posisi De Vries terpental ke urutan 13. Namun, tim Pertamina Prema cukup yakin pembalapnya bisa mengejar ketinggalan dan kembali merangsek ke barisan depan. Strategi ini pernah dilakukan tim Prema Racing pada musim balap 2017 dengan pembalapnya Charles Leclerc. Saat itu, Leclerc juga sempat terpental ke barisan tengah sebelum menyusul para pebalap lainnya dan menjadi juara.

Skenario ini berjalan dengan baik. De Vries pun bisa menyusul pembalap lain satu per satu. Ia pun membuat catatan waktu tercepat satu menit 47,711 detik. Rekor waktu tercepat dalam balapan ini juga memberi keuntungan tambahan dua poin untuk De Vries.

Sayangnya, jarak De Vries dengan empat pebalap terdepan tak cukup dekat dengan sisa putaran yang dimilikinya. De Vries pun harus puas finis di tempat kelima.

"Sayangnya saya tidak punya waktu yang cukup. Tentu ini bukan hasil balapan yang ideal kerena sebenarnya kami bisa mendapatkan hasil yang lebih baik," kata De Vries, dalam siaran pers yang Republika.co.id, Ahad (8/4).

Bagi De Vries, ini merupakan sumbangan angka keduanya musim ini. Pada balapan sebelumnya, De Vries juga menyumbang delapan angka setelah finis di urutan keenam.

Sementara itu, pembalap Indonesia Sean Gelael tak bisa mengulangi hasil positif meraih enam poin dengan finis ketujuh pada balapan feature. Pembalap berusia 21 tahun ini tak mendapatkan balapan ideal.

Kesempatan Sean finis di barisan depan sirna setelah ia kehilangan posisi start di barisan depan (urutan kedua). Mobilnya mengalami stall saat akan memulai putaran pemanasan. Akibatnya, Sean harus start dari area pit lane dan berada di belakang para pebalap yang start dari lintasan.

Selain Sean, empat pebalap lain juga mengalami masalah yang sama. Dua pebalap, Artem Markelov dan Roberto Merhi, bahkan mengalaminya juga pada race pertama sehari sebelumnya. Cukup banyaknya pembalap yang stall mengindikasikan sistem clutch pada mobil baru musim ini belum maksimal.

Gelar juara diambil pembalap Russian Times, Artem Markelov. Pembalap asal Rusia ini mampu mempertahankan posisinya dari kejaran pebalap BWT Arden Maximilian Gunther, dan dua pebalap tim Carlin, Sergio Sete Camarra dan Lando Noris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement