Kamis 12 Apr 2018 12:53 WIB

Juve tak Harus Protes, CR7: Kami Tetap Bisa Cetak Gol

Buffon tak seharusnya protes keras terhadap wasit terkait pelanggaran Vazquez.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Gianluigi Buffon menyalami Cristiano Ronaldo usai leg pertama perempat final  Champions League Eropa antara Juventus and Real Madrid, di Juventus Stadium, Turin, Itali, Rabu (4/3) dini hari.
Foto: Luca Bruno/AP
Gianluigi Buffon menyalami Cristiano Ronaldo usai leg pertama perempat final Champions League Eropa antara Juventus and Real Madrid, di Juventus Stadium, Turin, Itali, Rabu (4/3) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Juventus tersingkir dari perempat final Liga Champions dengan cara menyakitkan lewat gol penalti Cristiano Ronaldo pada masa injury time. Keputusan wasit pun mengundang protes keras dari pemain Bianconeri.

Menelan kekalahan 0-3 dari Madrid pada pertemuan pertama, Juve mampu mengubah keadaan menjadi imbang ketika bermain di Stadion Santiago Bernabeu, Kamis (12/4) dini hari tadi. Melalui dua gol Mario Mandzukic dan satu gol Blaise Matuidi, Juve terlihat begitu optimistis untuk bisa melangkah ke semifinal Liga Champions.

Namun, sayang, momen menyakitkan hadir pada menit 90+3' setelah Lucas Vazquez diadang dari belakang oleh bek tengah Juve Mehdi Benatia. Wasit asal Inggris Michael Oliver tak segan meniupkan peluit dan langsung menunjuk titik putih.

Keputusan wasit langsung mengundang protes kontroversial dari pemain Juve, terutama kapten Gianluigi Buffon hingga akhirnya diganjar kartu merah yang menjadi momen paling mencuri perhatian pencinta si kulit bundar.

Alhasil, megabintang Cristiano Ronaldo yang menjadi algojo sukses menyarangkan satu gol sekaligus membawa Madrid lolos ke semifinal Liga Champions untuk kali ketiga. Pemain 33 tahun itu lantas angkat bicara terkait momen krusial tersebut.

Ronaldo mengatakan, Buffon tak seharusnya melakukan protes keras terhadap wasit terkait pelanggaran Vazquez di kotak terlarang. Ia bahkan menjamin gol bakal hadir apabila hal itu tidak terjadi.

"Saya tidak mengerti mengapa mereka melakukan protes berlebihan. Lucas diadang dari belakang dan jika kami tak diberikan penalti, itu akan sama saja gol," kata Ronaldo dilansir Marca, Kamis (12/4).

Meski tak dapat mengikuti jejak mengagumkan yang diciptakan wakil Italia lainnya, AS Roma, menyingkirkan Barcelona pada Rabu kemarin, Juve pantas mendapat kredit lebih. Sebab, Miralem Pjanic dan rekan setim mampu meneror gawang Keylor Navas sepanjang laga.

"Tekanan memang meingkat, tetapi saya tetap tenang dan saya tahu saya akan menjadi penentu. Kami dibuat menderita, tetapi itu membantu kami untuk belajar. Dalam sepak bola, tidak ada yang bisa diberikan. Anda harus terus berjuang hingga akhir. Madrid tak dapat mencetak gol lagi, tetapi Juve dan Buffon tampil begitu baik," puji Ronaldo.

Sementara itu, surat kabar Inggris Metro mengabarkan bahwa Ronaldo sempat memotong sesi wawancara Buffon dan langsung memeluk portiere asal Italia tersebut. Ronaldo berharap jika Liga Champions kali ini bukanlah laga terakhir bagi Gigi, sapaan akrab Buffon. "Saya sangat menghormati Buffon, kata-kata yang ia ucapkan juga kepada saya. Dia adalah salah satu kiper terbaik yang pernah ada di dunia dan saya berharap ini bukan penampilan terakhirnya di Liga Champions."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement