Ahad 15 Apr 2018 21:00 WIB

Sandy Ingin Bantu SM Pertamina Juara

Dalam beberapa laga reguler, pelatih Youbel Sondakh makin sering memainkannya.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Muhammad Sandy Ibrahim Azis (kiri).
Foto: Dok IBL
Muhammad Sandy Ibrahim Azis (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammad Sandy Ibrahim Azis bergabung bersama Satria Muda(SM) Pertamina sejak 2015. Pemain yang disapa Sandy ini direkrut dari Kampus Perbanas, Jakarta. Meski sudah memasuki tahun ketiga bergabung bersama tim yang bermarkas di Britama Arena Kelapa Gadiung Jakarta Utara, namun menit bermain pemain berposisi small forward ini belum terlalu banyak.

Musim lalu, Sandy lebih banyak menghangatkan bangku cadangan. Sebab, ia belum bisa bersaing dengan Arki Dikania Wisnu dan Vamiga Michel. Sehingga saat SM Pertamina menghadapi Pelita Jaya di partai final tahun lalu, pemain berpostur 188cm/79 kg ini lebih banyak mendukung tim dari pinggir lapangan.

Cedera Vamiga musim ini membuka jalan bagi Sandy. Dalam beberapa laga reguler, pelatih Youbel Sondakh makin sering memainkannya. Sandy makin mendapat kesempatan saat Arki juga harus menepi karena cedera.

Kini, pemain kelahiran Bandung 3 Juli 1996 ini berharap dapat membantu timnya dari dalam lapangan pada laga final kontra Pelita Jaya (PJ) Basketball. Ia pun menyiapkan diri sebaik mungkin jika diturunkan pada laga final nanti. 

"Saya pribadi Insya Allah tidak akan ada halangan, karena saya sudah siap dan berlatih untuk menghadapi final. Gim nanti dipastikan akan berjalan dengan sengit dan keras," kata dia.

Pemain yang pernah memperkuat timnas Indonesia KU 16 menambahkan, ia bersama para pemain SM Pertamina sudah menjalani persiapan yang cukup matang dengan latihan yang lebih intense dari sebelumnya. Sandy berusaha semaksimal mungkin memberikan kontribusi bagi timnya saat masa persiapan menuju final ini.

Ia mengaku menambah porsi latihan pribadi menjelang final nanti. "Akurasi tembakan lebih diutamakan serta kesiapan fisik yang prima menjadi modal saya," ungkapnya.

Pemain yang juga pernah memperkuat timnas 3x3 Indonesia ini menilai SM Pertamina kini jauh lebih solid. Pola permainan yang diterapkan Youbel juga semakin variatif. Sehingga, kata Sandy, SM Pertamina punya senjata lebih banyak dibandingkan tahun lalu.

"Kami tidak mau kecolongan lagi seperti final tahun lalu. Kami ingin menunjukan bahwa kami tim juara," tegasnya.

Ia mengaku belajar dari gim semifinal yang mempertemukan Stapac dengan Pelita Jaya. Stapac yang tak begitu diunggulkan tampil memikat dan hanya kalah tipis pada detik-detik akhir dalam pertarungan tiga gim.

"Tim harus melakukan start bagus menggebrak lawan dan tidak meremehkan keadaan. Sebab, semua bisa dengan gampang berbalik. Terpenting kemauan untuk menang serta hustle defense maupun offense sepanjang pertandingan dan jangan sampai lengah," kata Sandy. 

SM Pertamina akan menjadi tuan rumah menjamu PJ pada gim pertama pada Kamis (19/4) di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dua hari berselang, giliran PJ menjadi tuan rumah  di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Kuningan, Jakarta Selatan. Jika skor imbang, laga ketiga akan kembali digelar di GMSB. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement