REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammad Rizal Falconi percaya, keberhasilannya sebagai pebasket tak mutlak karena kerja kerasnya saat latihan dan bermain di lapangan. Falconi percaya, kekuatan doa akan memberikan aspek penting dalam kesuksesan kariernya.
Selain berlatih fisik dan teknik, jebolan kampus Perbanas ini selalu meminta doa restu kepada kedua orang tuanya saat akan melakoni pertandingan. Apalagi untuk partai final IBL Pertalite 2017/2018 yang sangat penting.
"Sudah pasti, setiap kali akan bertanding, saya selalu minta doa restu kepada orang tua. Ini memberi kekuatan apalagi dalam partai final yang pastinya sangat berbeda dengan reguler," kata dia kepada Republika.co.id, Ahad (15/4).
Jika pada seri reguler tiap ada kesalahan masih ada banyak kesempatan untuk evaluasi, berbeda dengan final. Ia mengatakan, tim yang ingin keluar sebagai pemenang harus meminimalisasi kesalahan karena tidak banyak kesempatan buat evaluasi. Apalagi atmsfer pertandingan pasti berbeda.
"Dengan doa pribadi dan orang tua membuat saya menjadi lebih tenang," tutur Falconi.
Falconi resmi bergabung bersama SM Pertamina pada 2016. SM Pertamina kepincut pada aksinya pada musim 2016. Gayung bersambut, Falconi bersedia memperkuat SM PertaminaPensiunnya Rony Gunawan membuat SM Pertamina harus bergerak cepat mencari pemain bigman. Selain Falconi, rekan satu tim di Garuda Bandung, Muhammad Dhiya UlHaq juga diboyong ke Britama Arena, markas SM Pertamina.
Namun pada tahun pertama bergabung bersama tim juara IBL 2015 ini, Falconi belum dapat menunjukkan kemampuan terbaiknya. Kini perlahan-lahan Falconi sudah mulai dapat kepercayaan dari pelatih Youbel Sondakh. Meski menit bermainnya masih sedikit, ia tetap yakin bisa memberi kontribusi.
"Persiapan khusus paling bagaiman caranya membatasi offense dan kelebihan bigman lawan. Kalo kami bisa tahan itu, yang pasti lebih mempermudah tim," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
