Senin 16 Apr 2018 19:50 WIB

Kevin Yonas Buang Tekanan Hadapi Final IBL

Ia harus bisa mendukung kinerja bigman utama SM Pertamina yang dihuni Dior Lowhorn.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Kevin Yonas (kiri)
Foto: IBL
Kevin Yonas (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk bisa menunjukkan kemampuan terbaik, bermain lepas menjadi kunci. Ini yang dipercayai forward Satria Muda (SM) Pertamina Kevin Yonas Argadiba Sitorus. Untuk itu, ia ingin membuang semua tekanan yang menghampiri menjelang final Indonesian Basketball League (IBL) Pertalite 2017/2018 menghadapi Pelita Jaya (PJ) Basketball yang akan dimulai Kamis (19/4).

"Jangan ada beban, serta tetap mengikuti strategi yang dietapkan oleh tim pelatih," kata Kevin dalam perbincangan dengan Republika.co.id, Senin (16/4).

Kevin menyatakan saat ini SM Pertamina sudah bersiap dengan baik. Persiapan kali ini menurutnya lebih detail. Dari tim dan per individu, semuanya diperkuat.

Kevin kebagian tugas berat pada final dengan format the best of three ini. Ia harus bisa mendukung kinerja bigman utama SM Pertamina yang bakal dihuni Dior Lowhorn dan Christian Ronaldo Sitepu. Mengingat, PJ punya sederet bigman papan atas Tanah Air dan punya center asing jempolan pada diri CJ Giles.

Kevin paham akan tugasnya. Ia mengaku terus mengasah kemampuan box out untuk memenangkan duel rebound tim. "Saya juga akan memaksimalkan kekuatan yang saya punya," janjinya.

Menurut pemain kelahiran Kuala Kapuas 17 Juli 1994 ini untuk, bisa menahan bigman lawan yang posturnya lebih besar dan tinggi, ia akan lebih fokus pada defense agar lawan tidak gampang mendapat bola. Pertahanan tim yang kompak diyakini dapat meredam lawan.

Meski berposisi bigman, Kevin Yonas yang bergabung bersama SM Pertamina sejak tahun 2012 ini juga memiliki kemampuan menembak tiga angka yang mumpuni. Tak jarang lulusan Universitas Kristen Krida Wacana ini mencetak angka krusial bagi timnya melalu tembakan jarak jauh. 

Untuk mendapatkan akurasi tembakan yang bagus, pemain yang pernah memperkuat Kalimantan Timur di Pekan Olahraga Nasional 2016 ini mengaku melatih 150 tembakanbn masuk dan menjadi rutinitas. "Untuk final ini, tidak ada tambahan dalam tembakan, biasa saja. Sebab menurut saya tidak pas kalau digenjot sekarang," kata Kevin.

Kevin percaya timnya bisa membalas kekalahan dari lawan yang sama pada final kali ini. Menurut dia, SM Pertamina harus menurunkan turn over dan bertarung kuat dalam rebound.

"Komunikasi di dalam lapangan juga penting untuk menghindari turn over. Acara team building yang digelar SM Pertamina di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu membuat kami lebih saling mengenal dan semoga berimbas baik di lapangan nanti," harap Kevin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement