Rabu 18 Apr 2018 20:47 WIB

Korban Kericuhan Arema FC Lawan Persib Meninggal Hari Ini

DDR (16) dilaporkan meninggal di RS Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Rabu (18/4) sore

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Israr Itah
Pertandingan Aremania FC dan Persib di Stadion Kanjuruhan Malang, Ahad (15/4) berakhir ricuh. Skor imbang 2-2 tak mampu menyurutkan Aremania yang emosi atas berjalannya pertandingan.
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Pertandingan Aremania FC dan Persib di Stadion Kanjuruhan Malang, Ahad (15/4) berakhir ricuh. Skor imbang 2-2 tak mampu menyurutkan Aremania yang emosi atas berjalannya pertandingan.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kabar duka muncul pada salah satu Aremania yang menjadi korban kericuhan pertandingan Arema FC lawan Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Ahad malam (15/4). DDR (16) dilaporkan meninggal di RS Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Rabu (18/4) sore.

"Kami turut berduka cita atas yang menimpa almarhum. Semoga kebaikan almarhum diterima dan keluarga yang ditinggal diberi ketabahan," kata Media Officer Arema FC, Sudarmadji saat ditemui wartawan di Kota Malang, Rabu.

Sudarmadji mengatakan, DDR sebelumnya dirawat di rumah sakit swasta berdasarkan keinginan keluarga. Sekitar pukul 11.00 WIB, Rabu (18/4), korban dilaporkan kritis sehingga perwakilan keluarga mendatangi Kantor Arema FC untuk meminta bantuan. Setelah mendapatkan laporan, manajemen langsung bergerak lalu memindahkan korban ke RSSA pada pukul 13.30 WIB untuk ditindak lebih lanjut.

"Langsung dimasukkan ke UGD untuk penanganan medis sedangkan staf kami sudah urus semua kebutuhan administrasinya," jelasnya.

Tak lama dipindahkan ke RSSA, DDR justru harus meninggal pada pukul 15.30 WIB. Atas situasi ini, Sudarmadji bersama manajemn Arema FC pun mengucapkan belasungkawanya pada keluarga DDR. Dia meminta maaf kepada keluarga almarhum dan berharap situasi ini tak terulang lagi ke depannya.

"Semoga ini jadi pelajaran bagi kita semua," tegas Sudarmadji.

Berdasarkan laporan keluarga, DDR sebelumnya mengalami sesak napas sehingga harus dirawat. Namun untuk alasan wafatnya DDR, Sudarmadji mengaku belum menerima informasi secara detail dari pihak RSSA. Hingga saat ini, masih ada dua Aremania yang dirawat di RSSA.

"Kami harapkan pelayanan terbaiknya karena ini jadi tanggung jawab manajemen," kata dia.

Pertandingan Arema FC dan Persib Bandung berakhir ricuh. Kericuhan ini terjadi akibat kekecewaan Aremania atas keputusan wasit yang memimpin laga. Mereka juga tak puas dengan aksi pemain Persib yang dinilai mengulur-ulur waktu permainan. 

Atas kejadian ini, ratusan Aremania harus mengalami luka karena terkena lemparan botol, batu, sepatu, sendal, semprotan gas air mata, dan sebagainya. Namun, kericuhan ini justru disulut oleh sebagian pendukung Arema yang juga masuk ke lapangan sesaat sebelum laga berakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement