REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Striker Barcelona Luis Suarez mengatakan kemenangan Piala Raja memang tidak menutupi kekalahan yang terjadi di Roma pada Liga Champions. Namun, dia mengatakan, Piala Raja tetap merupakan gelar penting.
Duet Andres Iniesta dan Lionel Messi yang tidak dapat dihentikan membantu Barcelona menghancurkan Sevilla dengan skor 5-0 untuk memenangi final Piala Raja untuk musim keempat secara beruntun pada Ahad dini hari WIB. Gelar ini semakin mendekatkan mereka untuk merebut dua gelar domestik.
"Pada awal musim kami akan harus merebut (piala) ini, terdapat kelayakan yang besar untuk hal ini,” kata Suarez dilansir dari Reuters, Ahad (24/4).
Suarez mengakhiri catatan buruknya di final Piala Raja. Dia mengalami cedera ketika Barcelona menjuarainya pada 2016 dan kemudian harus absen pada 2017 karena menjalani skors.
Suarez mencetak dua gol pada babak pertama untuk tim Katalan ketika mereka memenangi kompetisi untuk ke-30 kalinya. Kendati demikian, Iniesta dan Messilah yang mengendalikan permainan ketika sang pemuncak Liga Spanyol itu menaklukkan tim asuhan Vincenzo Montella.
Dengan komando Iniesta, Barca melaju untuk melewati semua rintangan dan memimpin setelah bola panjang dari Jasper Cillessen tertuju kepada Philippe Coutinho di wilayah pertahanan lawan. Pengatur permainan asal Brasil itu menyodorkan bola untuk dikonversi menjadi gol oleh Suarez.
Coutinho memberi umpan untuk Suarez mengemas gol pembukaan pada menit ke-14 dan Barcelona mendominasi sepanjang permainan. Hasil ini sedikit mengobati rasa pahit akibat disingkirkan AS Roma dari perempat final Liga Champions pada awal April, ketika Barca menyelesaikan langkah pertama untuk mengawinkan gelar liga dan piala.
"Rasanya aneh untuk tersingkir dari Liga Champions, kami memberi impresi bahwa kami dapat melaju jauh di sana,” kata Suarez.
Messi membukukan gol kedua setelah pergerakan bagus Jordi Alba sedangkan Suarez menambahi satu gol lagi, sebelum Iniesta mencetak gol dari sudut sempit. Coutinho menambahi gol kelima dari titik penalti untuk melengkapi pesta gol.
Para penggemar Barcelona dan Sevilla menyanyikan nama Iniesta ketika ia digantikan pada fase akhir permainan. Suara para penggemar begitu bergemuruh di Stadion Wanda Metropolitano sampai peluit panjang berbunyi.
Gelandang veteran itu mempertimbangkan langkah untuk pindah ke Liga China sehingga ini dapat menjadi final piala terakhirnya untuk Barcelona. Iniesta pun memastikan laga ini layak dikenang.
Sevilla masih mampu memberikan perlawanan. Namun setelah beberapa peluang kurang bagus, Barcelona mampu menggandakan keunggulan mereka.
Iniesta mengirim bola kepada Alba di sisi kiri. Pemain Spanyol itu kemudian melakukan sepakan tumit untuk mengarahkan bola ke jalur pergerakan Messi dan pemain Argentina itu membukukan gol.
Messi kemudian menjadi kreator bagi gol ketiga yang dicetak Suarez melalui umpan terobosan. Hal itu membuat pemain Uruguay hanya perlu berhadapan dengan gawang David Soria untuk menyelesaikan pergerakan dengan mudah.
Cillessen menggagalkan peluang mantan penyerang Barcelona Sandro Ramirez pada babak kedua. Kala itu, Messi mengumpan kepada Iniesta untuk menjadi gol pada momen potensial bagi dia jika jadi hengkang.
Penalti Coutinho terjadi setelah tangan Clement Lenglet mengenai bola di kotak penalti, yang membantu pasukan Ernesto Valverde menyelesaikan pertandingan dengan sangat baik. Mereka segera dapat merayakannya dengan piala yang terukir nama mereka sejak awal.
Montella pun melayangkan pujian kepada Barcelona yang menjalani permainan dengan tangguh. Dia menambahkan dengan penampilan seperti itu sangat sulit bagi timnya untuk menghentikan mereka.
"Mereka memiliki pemain-pemain tangguh seperti Iniesta, Messi, Suarez. Saya memohon maaf kepada para penggemar yang begitu fantastis pada hari ini. Kami tidak berada dalam penampilan terbaik, kami harus bereaksi,” kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika