REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Kekalahan timnas Indonesia 0-1 dari Bahrain pada laga perdana Anniversary Cup 2018, Jumat (27/4) tak membuat pelatih Luis Milla Aspas kecewa. Akan tetapi, ia mengakui hasil ini tak bagus untuk timnya.
"Yang jelas, hasil kali ini tidak menguntungkan kami," ujar Milla seusai laga di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor pada Jumat (27/4).
Meski kalah, pelatih dari Spanyol itu tetap optimistis dengan perkembangan permainan tim bentukannya. Milla menilai kekalahan tim Garuda kali ini cuma lantaran keberuntungan yang belum memihak.
"Saya harus positif meskipun kami kalah," sambung dia.
Indonesia dipaksa mengakui keunggulan Bahrain lewat gol gelandang Bahrain, Mohamed Marhoon. Gol tercipta pada menit kelima, memanfaatkan perangkap offside yang tak maksimal.
Indonesia tak mampu membalas. Bahkan pada laga kali ini, Milla berangsur kehilangan dua pemainnya. Pada menit ke-89, striker Ilham Udin Armayn terpaksa ditarik keluar lantaran mengalami kejang otot. Padahal pemain Selangor FA itu baru bermain pada menit ke-59 menggantikan gelandang Osvaldo Haay.
Kejang otot yang dialami Ilham Udin tersebut membuatnya tak bisa kembali masuk ke lapangan. Pun Milla tak lagi bisa melakukan pergantian pemain karena sudah tiga kali merotasi para penggawanya. Kondisi tersebut membuat Indonesia bermain dengan 10 pemain.
Semakin tak baik bagi Indonesia, pada masa tambahan waktu babak kedua. Wasit Luk Kin Sun mengusir pemain bertahan Garuda, Rezaldi Hehanusa lantaran dikartu kuning untuk kali kedua. Rezaldi kedapatan memukul pemain Bahrain.
Milla melanjutkan, meskipun kalah, para pemainnya sudah menunjukkan permainan yang baik. Itu tampak dari dominasi penguasaan bola yang ada di kaki-kaki para pemain Garuda sepanjang pertandingan. Menurut Milla, transisi menyerang dan bertahan para pemainnya pun lebih baik dari sebelumnya.
Indonesia akan melakoni laga kedua melawan Korea Utara pada Senin (30/4) malam. Sementara Bahrain menghadapi Uzbekistan. Korea Utara bermain imbang 2-2 melawan Uzbekistan pada laga pembuka.