REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan tidak menyangka PSM Makassar menerapkan strategi man to man marking sejak awal pertandingan. Hal itu membuat timnya terkejut dan hanya bermain imbang dengan skor 0-0 dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sabtu (28/4) malam.
"Kami kalah inisiatif, karena permainan mereka di luar ekpektasi kami. Mereka sudah man to man marking sejak menit awal, dan hal itu berhasil membungkam kami," kata Rahmad dalam konferensi pers seusai pertandingan.
Ia mengatakan strategi PSM itu berhasil mengacaukan irama permainan Sriwijaya FC. Apalagi dengan permainan 'keras' yang disuguhkan membuat Laskar Wong Kito semakin tertekan dan sedikit terpancing emosi.
"Sehingga hanya satu peluang yang tercipta yang bisa dipastikan harusnya jadi gol," kata dia.
Menurut Rahmad, pada babak kedua terdapat sedikit perubahan. Tiga striker di lini depan, Esteban Vizcarra, Manuchehr Jalilov, Alberto Goncalves (mengantikan Patrick Wanggai) mulai bisa memberikan permainan kombinasi 'on to play'.
"Namun ini juga tidak ideal. Ada kombinasi permainan tapi tetap tidak efektif," kata dia.
Senada, pemain Sriwijaya FC Rahmad Hidayat mengatakan mereka juga terkejut dengan pola permainan PSM Makassar. Karena berdasarkan video pertandingan tim tersebut melawan Barito, diketahui justru bermain menunggu.
"Mereka justru bermain setengah lapangan. Tapi, saat bermain dengan kami, mereka sama sekali tidak memberikan kesempatan striker mendapatkan bola," kata dia.
Terlepas dari kegagalan meraih tiga poin di kandang sendiri, Rahmad berharap timnya dapat bangkit pada laga mendatang melawan Bali United di Bali pada 4 Mei mendatang