REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Indonesia akan melakoni laga terakhir pada Turnamen PSSI Anniversary Cup 2018. Tim Merah Putih menjamu Uzbekistan di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Kamis (3/5) malam.
Pelatih Luis Milla Aspas meminta para pemainnya mempersembahkan kemenangan setelah gagal pada dua laga awal. Untuk memenuhi ambisi tersebut, Milla akan mengandalkan serangan balik untuk melumpuhkan Uzbekistan.
"Kita akan bermain dengan fokus ke pertahanan dan melakukan counter attack," ujar asisten pelatih timnas Indonesia, Bima Sakti Tukiman di Jakarta, Rabu (2/5).
Bima mengatakan, Milla sudah menyiapkan sejumlah pemain untuk menghadapi Uzbekistan. Termasuk cara menghadapi juara Piala Asia U-23 2017 itu.
Bima mengatakan, permainan Uzbekistan berbeda dengan Korea Utara dan Bahrain, dua tim yang dihadapi Indonesia sebelumnya. "Mereka menekan tidak terlalu ketat, tapi punya skill yang bagus," ujar Bima.
Karena itu, kata mantan gelandang timnas ini, para pemainnya nanti harus mampu menghentikan setiap aksi individu penggawa Uzbekistan. Tetapi, yang paling penting bagi skuat Merah Putih nanti adalah memikirkan cara bermain kolektif yang baik.
Milla, kata Bima, menghendaki pola pertahanan yang kokoh. Barisan pertahanan dia harapkan mampu menjadi awal serangan balik, terutama melalui sisi lapangan.
Masalah timnas Indonesia saat ini adalah performa dua striker yang belum mampu mencetak gol, yakni Lerby Eliandry dan Ilija Spasojevic. Egy Maulana Vikri berpeluang turun pada laga terakhir.
Menurut Bima, persoalan tumpulnya lini depan lantaran beberapa hal. Bima menilai ada komunikasi yang buntu antara pemain sayap dan striker.
"Jadi, striker harus tahu kapan bisa masuk ke dalam dan melakukan penyelesaian akhir. Waktunya harus tepat, ujar Bima.
Hasil laga Indonesia menjamu Uzbekistan tak akan berpengaruh bagi nasib tuan rumah. Indonesia sudah dipastikan tak bisa meraih gelar juara di turnamen ini. Sebab saat ini, skuat Merah Putih cuma baru mengemas nilai satu dari hasil imbang saat jumpa Korut.