REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Liverpool mencapai final Liga Champions setelah mengandalkan keberuntungan untuk menahan gempuran AS Roma saat dikalahkan dengan skor 2-4 di Stadio Olimpico pada Kamis (3/5) dini hari WIB. The Reds melaju berkat keunggulan agregat 7-6.
Juara Liga Champions lima kali itu, yang akan menghadapi Real Madrid di final pada 26 Mei, dua kali meraih keunggulan namun dipaksa bertahan pada babak kedua ketika Roma menciptakan sejumlah peluang bagus, dua gol telat Radja Nainggolan membawa tim ibu kota Italia itu menang.
"Sayangnya, kami tidak pernah melakukannya dengan cara yang mudah," kata kapten Liverpool Jordan Henderson. "Roma sangat menyulitkan kami, ini merupakan upaya luar biasa. Pada babak pertama, kami tampil baik dan mencetak gol-gol yang bagus. Secara keseluruhan kami menangani situasi dengan baik terpisah dari sepuluh menit terakhir."
Tugas Liverpool terlihat cukup sederhana, menghindari kekalahan dengan selisih tiga gol, dan satu tempat pada final di Kiev akan menjadi milik mereka. Kemenangan 5-2 pada leg pertama semifinal di Anfield merupakan selisih gol yang tidak pernah mampu dibalikkan sepanjang sejarah kompetisi ini.
Namun, kekalahan mengejutkan yang diderita Barcelona di stadion yang sama pada perempat final, telah menghidupkan perasaan waspada the Reds dbanding rasa puas.
Publik tuan rumah terlihat meyakini bahwa hasil serupa dapat terulang dan tingkat kebisingan para penonton meningkat ketika Liverpool ditekan pada fase awal pertandingan. Namun hingga akhir laga, keberuntungan lebih memihak skuat asuhan Juergen Klopp.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
