REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pelatih AS Roma Eusebio Di Francesco sangat kesal dengan kegagalan timnya dalam membendung laju Liverpool menuju final Liga Champions musim ini. Roma hampir mampu memaksakan laga menuju babak perpanjangan waktu ketika menghadapi Liverpool di leg kedua semifinal Liga Champions, Kamis (3/5) dini hari WIB.
Punya bekal kekalahan 2-5 pada leg pertama, Roma mampu memaksakan skor 4-2 hingga menit ke-90 injury time. Namun, pasukan Serigala Roma kehabisan waktu sehigga harus tersingkir dengan aregat 6-7.
Menurut Di Francesco, pasukannya terlambat panas sehingga baru mencetak gol-gol penting ketika laga akan selesai. Dua gol terakhir Roma lahir pada menit ke-86 dan 90 +4 lewat gelandang Radja Nainggolan.
"Kami punya pengalaman untuk mengatasi hal seperti ini, tapi tadi kami justru seperti tak yakin dengan kemampuan sendiri sehingga banyak membuang peluang. Benar-benar disesalkan," kata Di Francesco dikutip dari Mediaset Premium, Kamis.
Pelatih berkebangsaan Italia ini mengatakan, Roma sebenarnya sangat bisa menyingkirkan Liverpool. Di Francesco tak menampik ada beberapa keputusan wasit yang ikut membuat timnya nelangsa.
Namun, pelatih berusia 48 tahun ini tak mau membahas panjang hal tersebut. Di Francesco mengaku lebih senang membahas hal-hal yang berhubungan dengan pasukannya.
"Saya dan tim bisa saja berdebat dengan wasit tapi keputusan tidak bisa berubah. Soal VAR?, saya pikir klub yang harus bicara, tugas saya adalah bicara kepada para pemain untuk bangkit," kata Di Francesco.
Roma sebelumnya secara dramatis bisa melangkah ke semifinal setelah mendepak Barcelona di fase delapan besar. Pada babak tersebut, Roma sempat tertinggal 1-4 pada leg pertama tapi bisa membalas 3-0 di leg kedua. Hasil ini membuat Roma lolos karena unggul agresivitas gol tandang.