Sabtu 05 May 2018 19:12 WIB

Mental Baja Jadi Keunggulan Pebulu Tangkis Indonesia Timur

Fung mencontohkan Liliyana Natsir, atlet PB Djarum kelahiran Manado.

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Israr Itah
Pemain Indonesia spesialis ganda campuran, Liliyana Natsir
Foto: Humas PBSI
Pemain Indonesia spesialis ganda campuran, Liliyana Natsir

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi mengungkapkan alasan dipilihnya Kota Manado, Sulawesi Utara sebagai perwakilan Sulawesi dalam misi mencari bakat bulu tangkis baru Tanah Air. Fung mengatakan, PB Djarum berharap akan menemukan calon-calon atlet bulu tangkis yang memiliki bakat istimewa di Kota Tinutuan ini.

Menurut Fung, atlet bulu tangkis dari timur Indonesia bukan cuma istimewa secara teknik. Selain itu, di mata anggota pencari bakat Audisi Umum Djarum 2018 ini, atlet dari timur Indonesia punya keunggulan di segi mental.

"Kami ingin dari Indonesia timur, baik dari Sulawesi, Maluku, sampai Papua, kembali melahirkan bakat-bakat baru yang punya karakter dan mental sekuat baja. Punya jiwa petarung yang tidak pernah menyerah, itulah keunggulan mereka," kata Fung di GOR Arie Lasut, Sabtu (5/5).

Fung mencontohkan Liliyana Natsir, atlet PB Djarum kelahiran Manado yang mampu menjadi juara dunia karena punya karakter yang kuat dan tangguh. Menurut Fung, atlet asal kawasan Indonesia Timur umumnya punya kelebihan dari karakternya yang keras dan tidak mau kalah.

Fung menambahkan, tak sedikit pebulu tangkis hasil Audisi Umum Manado yang telah menunjukkan kualitasnya di kancah nasional bersama PB Djarum. Diharapkan, akan lebih banyak lagi atlet-atlet muda berbakat yang terjaring sehingga mampu terus menjaga pasokan prestasi di cabang olahraga bulu tangkis bagi Indonesia.

Persaingan bulu tangkis dunia saat ini sudah semakin ketat. Jika ingin terus bersaing, maka kualitas kita harus semakin meningkat, jelas mantan anggota tim Thomas Indonesia ini.

Sejauh ini, nama atlet-atlet muda asal Sulawesi Utara yang telah menghuni PB Djarum hasil dari seleksi Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis, di antaranya Jovika Vandaria Ester Matiho, Angelica Devira Pascoal, dan Fadillah Adia Mekah Rivai. Jovika merupakan jebolan Audisi Umum tahun 2014 sementara Angelica Devira dan Fadillah Adia merupakan lulusan Audisi Umum tahun 2017.

Setahun menimba ilmu di PB Djarum, Angelica Devira sudah mulai menunjukkan prestasi dengan menjadi runner-up Tunggal Usia Dini Putri di ajang Daihatsu Astec Open 2018 Seri I Bandung. Prestasi Devira semakin berkilau di ajang Daihatsu Astec Open 2018 Seri II Denpasar dengan raihan gelar juara Tunggal Usia Dini Putri. Sementara Jovika Vandaria baru saja sukses menjadi Juara Ganda Campuran Remaja Djarum Sirnas Riau Open 2018.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement