REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perasaan pelatih sementara West Bromwich Albion (WBA), Darren Moore, campur aduk setelah menyabet gelar manajer terbaik Liga Primer Inggris bulan April 2018. Penghargaan tersebut diberikan kepada Moore oleh otoritas Liga Primer Inggris, Rabu (9/5).
Ini jadi raihan unik bagi Moore yang baru diberikan kesempatan melatih WBA bulan lalu. Sebab, the Baggies dipastikan sudah terdegradasi dengan menempati peringkat ke-19 dari seluruh kontestan.
Perolehan poin WBA yang telah memainkan 37 laga dipastikan tidak akan bisa mencapai titik aman pada akhir kompetisi. Dengan tabungan 31 angka, WBA berjarak lima poin dari Huddersfield Town yang menempati peringkat ke-17 sebagai batas aman.
Moore pun bingung dengan perasaannya. Di tengah hati yang senang campur kecewa, Moore ingin membawa WBA sukses. "Saya ingin tim ini bersatu. Kami masih punya kekuatan yang bisa digunakan untuk terus berjalan," kata Moore dikutip dari Sky Sports, Rabu.
Mantan pemain timnas Jamaika ini mengatakan, selain target secara tim, ada juga misi pribadi yang ia canangkan. Yakni, mendapatkan kontrak sebagai pelatih tetap.
Moore layak mendapatkan hal tersebut. Sejak dia menjadi pelatih, WBA yang sebelumnya kalah dalam sembilan laga beruntun bisa bangkit. Lima laga bersama Moore, Daniel Sturridge dan kawan-kawan menang tiga kali dan imbang dua kali.
"Saya ingin kontrak jangka panjang di sini. Saya pikir kami sudah menunjukkan kapasitas saya," kata Moore.