Jumat 11 May 2018 21:53 WIB

Kurang Agresif, Borneo FC Hanya Imbang 2-2 Hadapi Persebaya

Pelatih Borneo FC menilai para pemainnya kurang agresif saat bertanding

Red: Hazliansyah

Foto: Republika/Hartifiany Praisra

Pelatih Borneo FC, Dejan Antonic (kanan) dan pemain Borneo FC Abdul Rahman di Graha Persib, Bandung, Jumat (20/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Tuan rumah Borneo FC gagal memaksimalkan kesempatan meraih poin sempurna saat menjamu Persebaya Surabaya pada pertandingan lanjutan kompetisi Liga 1, Jumat (11/5). Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Segiri Samarinda, Kalimantan Timur, Borneo FC harus puas bermain imbang 2-2.

Tim berjuluk "Pesut Etam" tersebut hampir saja menelan kekalahan, setelah Bajul Ijo berhasil unggul 2-1 hingga menit 85. Beruntung penyerang andalan Borneo FC Lerby Eliandri Pongbabu mampu menyamakan kedudukan 2-2 pada menit ke-86 melalui sundulan.

Sebelumnya, Lerby juga mencetak gol penyeimbang bagi timnya melalui eksekusi penalti pada menit ke-66, ketika tim Persebaya Surabaya berhasil unggul melalui Irvan Jaya pada menit ke-47.

Sayangnya setelah berhasil menyamakan skor 1-1, tim besutan Dejan Antinonic justru kembali kecolongan melalui skema serangan balik.

Penyerang asal Papua Feri Pahabol kembali menggetarkan jala penjaga gawang M Ridho pada menit ke-78 meneruskan sodoran David Da Silva yang lolos dari jebakan offside.

Lagi-lagi Lerby Elinadri menjadi penyelamat bagi timnya dengan gol balasan pada empat menit sebelum waktu pertandingan normal berakhir.

Tambahan satu poin tetap menempatkan tim Persebaya Surabaya di peringkat ke-4 klasemen dengan nilai 12, sementara Borneo belum bergeser dari papan bawah di peringkat 12 dengan nilai 9.

Pelatih Borneo FC Dejan Antonic sangat kecewa dengan hasil ini. Ia menilai para pemainnya kurang agresif dan baru memiliki niat bangkit saat tertinggal gol.

"Dua gol yang dicetak Persebaya dengan skema yang hampir mirip, saya mencatat kita sudah mengalami gol seperti ini sebanyak 12 kali," kata Dejan usai pertandingan.

Dejan mengaku telah mempersiapkan para pemainya dengan sebaik mungkin, termasuk mengevaluasi kelemahan tim Persebaya melalui rekaman pertandingan. Namun, saat pertandingan justru para pemainya tidak bisa menerapkan taktik dan strategi dengan sempurna.

"Saat latihan selalu bagus, pemain punya motivasi yang besar untuk memenangi pertandingan, tapi kenapa saat pertandingan tidak terlihat sama sekali," jelas Dejan.

Menurut Dejan, kehilangan poin di kandang merupakan satu kerugian, apalagi timnya saat ini perlu hasil maksimal demi mendongkrak posisi di papan klasemen.