Selasa 15 May 2018 03:42 WIB

PBSI tidak Pasang Target Tinggi di Indonesia Terbuka 2018

Ketum PP PBSI menjadikan Indonesia Terbuka sebagai ajang persiapan Asian Games 2018.

Bulu Tangkis (ilustrasi)
Foto: Antara
Bulu Tangkis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) tidak memasang target tinggi dalam turnamen bulu tangkis Indonesia Terbuka 2018. Dalam ajang yang juga menjadi tolak ukur perolehan medali Asian Games 2018 mendatang ini PBSI setidaknya hanya menargetkan satu gelar juara.

"Saya tidak terbiasa memasang target tapi saya menginginkan pemain bersungguh-sungguh sehingga ini menjadi salah satu persiapan untuk mencapai performa tertinggi dan bisa meraih medali emas di Asian Games nanti," ujar Ketua Umum PP PBSI Wiranto di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (14/5).

Meskipun begitu, kepala bidang pembinaan dan prestasi PBSI Susy Susanti mengatakan federasi bulu tangkis Indonesia itu menargetkan setidaknya satu gelar juara sebagai target realistis.

"Sebagai tuan rumah, paling tidak satu gelar bisa kita raih yang berangkat dari penilaian dan membandingkan kekuatan-kekuatan lawan yang saat ini memiliki persaingan ketat," kata Susy.

Terkait dengan target gelar itu, Susy belum mau mengungkapkan dari nomor pertandingan yang mana yang dia proyeksi mendapatkan gelar juara.

"Gak usah disebut yang mana, kita tahu peringkat pertama kita dari nomor ganda putra dan campuran, tapi ada kemungkinan juga ganda putri dan tunggal putra. Namun juga nomor tunggal putri itu gak bisa dianggap sebelah mata juga karena kita memiliki dua pemain di sana yakni Fitriani dan Gregoria Mariska Tunjung," katanya.

Menengok reputasi atlet badminton Indonesia, PBSI memang memiliki peluang meraih dua gelar di Indonesia Terbuka. PBSI punya Marcus Gideon/Kevin Sanjaya di nomor ganda putra dan Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir di ganda campuran, yang menempati posisi teratas di tangga peringkat BWF saat ini.

Harapan untuk bisa meraih gelar di ajang Indonesia Terbuka 2018, pun diamini Marcus Gideon. Pebulu tangkis 27 tahun itu mengatakan, ia menargetkan bisa meraih gelar meski persaingan akan berat.

"Saya harus juara tapi tidak mudah juga karena ada perwakilan Denmark dan Cina yang bakal menjadi sandungan terberat," kata dia.

Gelaran Indonesia Terbuka 2018 sendiri, akan dimulai 3 Juli mendatang. Tahun ini, turnamen level Super 1.000 tersebut, akan menawarkan total hadiah senilai 1,25 juta dolar AS.

Gelaran Indonesia Terbuka ini sepertinya bakal menjadi kalender turnamen terakhir bagi para atlet PBSI sebelum menuju Asian Games 2018 yang dimulai pada 18 Agustus mendatang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement